HEADLINE TRIBUN BATAM
Saya Tak Pernah Dirangkul Seerat Itu, Jokowi Kembali Sindir Surya Paloh
Presiden Joko Widodo menyentil pelukan hangat antara Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Sohibul Iman.
"Mungkin Pak Surya Paloh kangen sudah lama enggak ketemu Pak Sohibul Iman. Mungkin dengan saya enggak begitu kangen karena sudah sering ketemu" kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
"Biasa saja, enggak perlu dibawa ke perasaan."
Seperti dilketahui, Nasdem adalah pendukung utama Jokowi dalam dua kali Pilpres dan menjadi bagian dari koalisi pemerintahan.
Sementara PKS juga dua kali pilpres berseberangan dengan Jokowi dan menjadi partai oposisi. Bahkan, PKS boleh dikatakan sebagai oposisi sejati Jokowi.
Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, PKS menjadi oposisi dengan Gerindra sementara Demokrat berada di tengah-tengah.
Namun, pada periode kedua pemerintahan Jokowi, Gerindra meninggalkan PKS dan bergabung dengan pemerintahan.
Lawan Jokowi di Pilpres, Prabowo Subianto bahkan diangkat Jokowi jadi Menteri Pertahanan.
Pernyataan Jokowi ini kembali menimbulkan spekulasi antara hubungan Surya dengan Jokowi.
Saat pelantikan Presiden Jokowi, 20 Oktober lalu, kembali muncul spekulasi hubungan antara Surya dengan koalisi PDI Perjuangan ketika Kompas TV menayangkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak menyalami Surya di tempat duduk menjelang acara.
Spekulasi kembali muncul ketika Surya Paloh menanggapi kemungkinan bergabungnya partai yang menjadi lawan Jokowi ke dalam pemerintahan.
Nasdem, kata Surya, siap menjadi oposisi jika tidak ada partai yang menjadi oposisi.
Lebih Bebas
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR RI Saan Mustopa menyebut bahwa Nasdem akan tetap melakukan safari politik.
"Kita akan tetap jalan membangun hubungan dengan partai-partai non koalisi. Setelah kongres, mungkin akan ada lagi yang dilakukan," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11). Nasdem menggelar kongres mulai hari ini sampai -11 November mendatang.
Saan juga meyakini bahwa sindiran berbalut kelakar dari Presiden Jokowi yang disampaikan pada acara Partai Golkar itu bukanlah peringatan bagi Partai Nasdem.