Tanggapi Kabar Ahok Jabat jadi Bos Pertamina, Luhut Binsar: Kerjanya Bagus, Kita Lihat Saja
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menanggapi kabar Ahok akan menjabat sebagai bos Pertamina.
Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu.
Namun, belakangan, BUMN diterpa kabar kocok ulang direksi BUMN.
Antara lain PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Sementara itu, seorang sumber di Kementerian BUMN menyebut, Ahok sangat mungkin ditempatkan di holding perkebunan atau PTPN III, Pertamina, dan PLN.
"Bisa jadi menjadi komisaris utama di BUMN strategis,” ujar sumber di Kementerian BUMN kepada KONTAN.
Sebelum menjadi manajemen (direksi atau komisaris utama) terlebih dulu mengikuti assessment good corporate governance, sebelum diserahkan ke Tim Penilai Akhir (TPA).
“Kecuali kalau komisaris, bisa langsung,” ujarnya.
'Direstui' dua menteri koordinator
Dua menteri koordinator di Kabinet Indonesia Maju, turut mengomentari kabar soal Ahok yang akan masuk ke BUMN.
Adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menilai tak masalah, bila Ahok dilibatkan dalam menjalankan satu BUMN.

"Ya kan dia kerjanya bagus, kerjanya boleh. Ya kita lihat saja ya," ujar Luhut saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Saat ditanya apakah ia telah mengetahui BUMN mana yang akan dipimpin Ahok, Luhut enggan menjawab.
"Ya enggak tahu, kita tunggu aja," lanjut dia, dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan, kursi bos perusahaan BUMN sekarang bisa diduduki oleh kalangan profesional, termasuk juga Ahok.