Masjid Mahligai Minang di Padang Dirancang Tahan Gempa 10 Skala Richter
Masjid Raya Sumatera Barat atau dikenal juga sebagai Masjid Mahligai Minang, dirancang tahan gempa.
TRIBUNBATAM.id - Deretan gempa besar mengguncang Sulawesi Utara sejak Kamis hingga Jumat (15/11/2019).
Gempa besar berpotensi merusak bangunan baik rumah, gedung, sekolah maupun lainnya.
Namun di Padang, Sumatera Barat, ada Masjid Raya Sumatera Barat atau dikenal juga sebagai Masjid Mahligai Minang, dirancang tahan gempa.
Masjid Mahligai Minang merupakan masjid terbesar dan termegah di Sumatera Barat.
• Jadi Destinasi Wisata Religi Batam, Ini Gambaran Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Bila berkesempatan jalan-jalan ke Kota Padang, Sumatera Barat, mampirlah sejenak ke masjid yang jadi ikon kota ini.
Adalah Masjid Raya Sumatera Barat atau dikenal juga sebagai Masjid Mahligai Minang, yang merupakan masjid terbesar dan termegah di Sumatera Barat.
Berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, Masjid Raya Padang mulai dibangun pada 21 Desember 2007.
Masjid Raya Padang diarsiteki oleh Rizal Muslimin.
Ia merupakan pemenang dari sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara.
Keunikan Masjid Raya Padang ada pada desainnya yang modern, tapi tidak meninggalkan kesan tradisional.
Hal ini dapat dilihat dari eksterior masjid dengan ukiran kaligrafi khas Sumatera Barat.
Sementara desain modern, dilihat dari tidak adanya kubah yang biasanya melekat pada sebuah masjid.
'Kubah' di Masjid Raya Padang diganti atap yang menyerupai kepala kerbau khas rumah adat Minangkabau.
Berbeda dari rumah adat Minang yang memiliki dua sisi runcing, atap masjid ini memiliki empat sudut.
Dalam budaya Minang, empat sisi ini disebut dengan tau dinan ampek yang merupakan empat kitab yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Alquran.
Dilansir TribunTravel.com dari suaramasjid.com, bagian mihrabnya dibuat menyerupai bentuk Hajar Aswad dengan ukiran Asmaul Husna berwarna emas pada atapnya.