Pengamat Ini Pertanyakan Dahnil Anzar Jadi Jubir Menhan Prabowo Subianto, Ini Bahayanya

Pengamat Militer Connie Rahankundini Bakrie turut mengomentari penunjukkan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicara Menteri Pertahanan, Prabowo Su

Tangkap layar YouTube KOMPASTV
Pengamat Militer Connie Rahankundini Bakrie turut mengomentari penunjukkan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicara Prabowo Subianto. 

Selama ini, Jokowi lebih menekankan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang mau tidak mau bersifat menyerang.

"Artinya ketika dia menyatakan negara ini negara poros maritim dunia, yang otomatis menjadi poros dirgantara dan permukaan dunia menurut saya mau tidak mau kita harus menjadi offensive (bersifat menyerang)."

"Apakah offensivenya pasif atau offensivenya aktif itu," ujar Connie.

Kemudian, Aiman Witjaksono sebagai pembawa acara bertanya apa yang menjadi visi Jokowi itu bukan defensive?

 

"Bukan defensive yang seperti dikatakan Pak Prabowo?," tanya Aiman.

"Tidak lagi bisa menjadi defensive," jawab Connie.

"La offensive seperti apa? Kan membayangkannya preventif seperti Amerika, sebelum serang serang duluan kan ga begitu Indonesia," tanya Aiman lagi.

 

Connie menjelaskan Indonesia menganut sistem offensive tetapi bukan seperti sistem offensive milik Amerika Serikat.

"Itu namanya offensive aktif, offensive pasif itu menunggu lawan di wilayah paling luar," jelas Connie.

Namun apa yang dijelaskan Prabowo Subianto dalam rapat kerja dengan Komite I DPR RI, Menteri Pertahanan justru ingin membangun pertahanannya semakin luas dan mendalam.

 

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengaku kaget dengan apa yang terjadi dalam Rapat Perdananya dengan Komisi I DPR.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengaku kaget dengan apa yang terjadi dalam Rapat Perdananya dengan Komisi I DPR. (Tanghkap layar Channel Youtube Kompas TV)

"Contoh nih, kan tadi disampaikan oleh Beliau kan membangun kekuatan regional artinya membangun kalau dalam istilahnya angkatan laut Green Water Navy yang dipayungi oleh kekuatan udara."

"Artinya, tentara kita ini harus bergerak di luar wilayah kedaulatan, memang harus mengamankan negara ini dari wilayah yang jauh."

"Contoh misalnya Marawi, terjadi waktu kemarin, bentukkanya mendadak Marawi dibentuk. Kalau nanti sudah menjadi regional power, menjadi green water navy yang diberi perlindungan udara dan permukaan maka sudah lagi tidak ada pergerakan seperti itu," jelas Connie panjang lebar.

 

Dengan visi Prabowo Subianto, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) di Indonesia akan berkembang menjadi empat.

"Maka Kogabwilhan menurut saya baru tiga nih, tapi ekspetasi saya akan Kogabwilhan berkembang menjadi empat," tutur Connie.

Sehingga Connie menilai ada perubahan dalam sistem pertahanan Indonesia di bawah Prabowo Subianto yang dinilai berbeda dengan visi Jokowi.

 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved