Galakan Gerakan Literasi, Belasan Anak Muda Ini Isi Kegiatan Malam Minggu dengan Diskusi Buku

TRIBUNBATAM.ID, BATAM - Malam minggu biasanya digunakan untuk anak muda menghabiskan waktu untuk jalan nongkrong atau sekedar bermain game bersama teman atau pacar.

Berbeda dari kebiasaan anak muda lainnya, belasan anak muda  melakukan diskusi membedah buku bacaan.

Kegiatan tersebut didasari minimnya literasi yang ada di kota Batam, dimana kota yang dikonsep menjadi kota Industri dan sekarang bergeser menjadi kota pariwisata dimana dirasa sebagian anak muda tersebut tidak ramah dengan literasi bacaan.

Dengan dasar diatas anak muda membuat forum kecil yang diberi nama 'Kelas Literasi Apaan'

Kasyanto Kordinator diskusi tersebut mengatakan bahwa kegiatan diskusi tersebut merupakan salah satu partisipasi mereka dalam kurangnya literasi di kota Batam.
" Ya diskusi sederhana ini kita buat agar bisa menjadi oase di tengah minimnya literasi di kota Batam. Ujar kasyanto pada Minggu (17/11/2019).

• Cukup Gadai Emas Langsung Dapat Nomor Porsi Haji, Program Arrum Haji Pegadaian

• Daftar 25 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Batam, Catat Jadwal Job Fair di Batamindo

Lebih lanjut kasyanto atau biasa di sapa kas berharap kegiatan seperti ini bisa tumbuh dan berkembang di penjuru kota Batam sehingga dapat menumbuhkan minat dan kesedaran atas literasi.

"Semoga kegiatan diskusi kecil seperti bisa tumbuh di setiap sudut kota ini sehingga bisa meningkatkan minat baca terutama anak anak muda," ujar Kas

Diskusi yang diadakan oleh Kelas Literasi Apaan dilakukan setiap dua minggu sekali. Dimana pada Sabtu (16/11/2019) kegiatan diskusi tersebut diadakan di toko buku bekas dengan pemantik dua anak SMA yaitu Carita dan Ruth.

Dimana kedua gadis SMA tersebut membahas buku karangan Tetsuko Kuroyanagi dengan judul Toto Chan Gadis Cilik di Jendela dimana di Novel menceritakan tentang gadis kecil yang baru bersekolah dan sistem pendidikan yang menyalurkan minat dan bakatnya

Dimana sistem tersebut akan sangat relevan di bahas dan diterapkan oleh Indonesia, baik dari metode yang dipakai tenaga pendidik dan kurikulumnya.

Kegiatan diskusi tersebut dilakukan setia dua Minggu sekali dengan menghadirkan tema yang berbeda beda baik itu novel cinta sampai denga buku buku filsafat yang dirasa cukup berat.(Bob)

(tribunbatam.id/Alamudin)