Tanggapan Buya Syafii Maarif Soal Ada Kelompok yang Tolak Ahok Pimpin BUMN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santer dikabarkan akan menjadi pimpinan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tanggapan Buya Syafii Maarif Soal Ada Kelompok yang Tolak Ahok Pimpin BUMN : Biar Saja Jangan Dengar
TRIBUNBATAM.id- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santer dikabarkan akan menjadi pimpinan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kabar pria yang lebih dikenal dengan Ahok BTP itu memimpin BUMN beredar tak lama setelah pertemuannya dengan Erick Thohir.
Beragam reaksi pun muncul mengenai penunjukan Ahok BTP sebagai Bos BUMN.
Ada yang setuju maupun yang menolak. Berbagai tanggapan ini datang dari banyak pihak, politisi, masyarakat umum dan termasuk dari lingkungan dalam BUMN.
Mengenai adanya kelompok yang tidak ingin Ahok menjadi pemimpin perusahaan BUMN, Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif mengimbau untuk jangan mendengar penolakan kelompok tertentu.
Ia menyarankan untuk menunjukkan prestasi dan bekerja dengan baik, daripada mendengarkan kelompok yang menentang.
Kembali ditanya terkait banyak pihak yang menentang Ahok karena sikapnya yang sering emosi, Buya menegaskan jika Ahok sudah banyak belajar dan bisa mengendalikan emosinya itu.
"Sudah banyak belajar ya, saya rasa Ahok sudah bisa mengerem itu (emosi)," katanya.
Buya Syafii Maarif menilai Ahok cocok menduduki posisi pimpinan BUMN.
"Kan belum pasti, saya rasa oke, kenapa tidak?" ungkapnya.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade menilai Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya jika nanti terpilih memimpin perusahaan BUMN.
Andre ingin Ahok tidak menggunakan gaya kepemimpinan seperti dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre saat dihubungi, Kamis (14/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Dirinya mengharapkan, Ahok bisa membawa terobosan baru bagi BUMN, bukan membuat kegaduhan.