Hari Guru 2019

Bercita Cita Jadi Guru - Penyanyi Tulus Kini Miliki Program Pelatihan Pengajar, Ini Tujuannya

Hari Guru 2019 - Penyanyi Tulus kini miliki program pelatihan guru, dan ini tujuannya membentuk program tersebut.

istimewa
Bercita Cita Jadi Guru - Penyanyi Tulus Kini Miliki Program Pelatihan Pengajar, Ini Tujuannya. 

TRIBUNBATAM.id - Selain disibukan sebagai seorang penyanyi, Tulus ternyata juga peduli terhadap dunia pendidikan terutama Guru.

Di Hari Guru Nasional 2019 ini, akan diketahui sosok  lain Tulus yang biasanya diketahui sebagai penyanyi ini.

Tulus lulusan Sarjana Arsitektur yang mengagas program Bantu Guru Belajar Lagi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru di Indonesia.

Tulus bercerita kenapa ia terjun langsung untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tanah air melalui komunitas yang ia bentuk.

Hari Guru Nasional 25 November, Ini 6 Artis yang Pernah Berprofesi Jadi Guru, Ada Anji Manji

Padahal, sebelumnya, Tulus sama sekali tidak pernah bercita-cita sebagai pengajar atau guru.

"Kebetulan teman-teman dekat saya banyak yang di dunia pendidikan. Saat kumpul, mereka ngobrol lah kondisi dunia pendidikan di Indonesia seperti apa. Dari sana saya tergerak," ujar Tulus di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

 

Tulus mengungkapkan keinginannya membuat sebuah program peningkatan kualitas guru dan mendapat dukungan dari teman-temannya tersebut.

Program itu pun kini sudah berjalan, meskipun belum menjangkau banyak guru karena keterbatasan anggota komunitas.

"Jadi Bantu Guru Belajar Lagi itu, kita mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, di sekolah masing-masing. Garis besarnya adalah bagaimana meningkatkan kompetensi dan kualitas para guru," imbuh Tulus.

Ahok BTP Jadi Komisaris Utama PT Pertamina, Nicholas Sean: Saya Yakin Papa Bisa

Pada pelatihan yang dilakukan, Tulus menjelaskan, para guru didorong untuk bisa berinovasi, memahami perkembangan zaman dan meningkatkan rasa empati kepada murid.

"Banyak sekali kompetensi yang harus ditingkatkan, terutama inovasi. Karena dunia ini kan berkembang pesat sekali. Metode dan pengajaran harus juga berinovasi. Mungkin salah satunya soal guru yang lebih punya empati kepada siswanya. Selain inovatif, juga harus adaptif dan kontekstual terkait dimana tempat guru itu mengajar," papar Tulus.

Ditanya alasan spesifik kenapa Tulus mau berkorban waktu dan tenaga demi dunia pendidikan, pria 32 tahun ini bilang, "Ingin mencoba mengambil peran, sedikit atau banyak, sebagai warga negara."

Tulus menganggap, dunia pendidikan harus terus berbenah untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik.

"Bangsa ini kan besar sekali. Memperbaiki sama-sama (melalui komunitas) akan lebih mudah daripada memeperbaiki sendiri-sendiri. Kita ramai-ramai sama temen yang paham dunia pendidikan dan punya kompetensi untuk menjalankan program ini," ungkap Tulus.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved