HARI GURU 2019

Jelang Hari Guru, Seorang Guru Dianiaya Wali Murid, Ditampar hingga Memar dan Bengkak di Kepala

Rahmah (35) seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dianiaya wali murid

Editor: Dewi Haryati
Serambinews.com
Kisah Rahmah, Guru Honorer Dianiaya Wali Murid, Dipukul hingga Memar dan Bengkak di Kepala 

TRIBUNBATAM.id - Jelang peringatan Hari Guru Nasional 2019, insiden tak mengenakkan menimpa sejumlah guru di Indonesia.

Baru-baru ini, seorang guru di Bintul menjadi korban penusukan yang dilakukan muridnya sendiri.

Di daerah lain, seorang guru menjadi korban penganiayaan yang dilakukan wali murid atau orangtua murid.

Insiden ini terjadi di Kota Subulussalam, Aceh.

Rahmah (35) seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, dianiaya oleh wali murid hingga mengalami luka memar dan shock berat.

Bagaimana Peran Guru di Era Revolusi Industri 4.0, Benarkah Akan Terganti?



Dikutip dari Serambinews.com, penganiayaan terhadap Rahmah guru honorer itu terjadi Rabu (20/11/2019).

Namun, kejadian itu baru heboh pada Sabtu (23/11/2019).

Kasus ini heboh karena banyaknya warga mengecam aksi main hakim terhadap guru di Kota Sada Kata ini.

Apalagi kejadian ini di tengah momen menjelang hari guru nasional.

 

Rahmah yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan kejadian penganiayaan terhadapnya yang dilakukan wali murid.

Usung Tema Guru Penggerak Indonesia Maju Untuk 2019, Ini Sejarah Hari Guru Nasional

Rahmah yang dihubungi masih dalam keadaan shock dan menceritakan kronologis hingga peristiwa pemukulan terhadapnya.

Rahmah mengaku hanya mengingat beberapa pemukulan yang dialaminya berupa penamparan hingga membuat memar dan kepalanya bengkak.

Selain itu, oknum wali murid berinisial SH alias MP itu juga mencubitnya hingga membiru.

Dikatakan, saat dianiaya dia tak tahu lagi lantaran bergumul hingga jilbabnya ikut tersingkap.

Peristiwa miris ini terjadi tepat di depan pintu gerbang sekolah.

Pidato Nadiem Makarim Soal Hari Guru Buat Warga Twitter Merinding, Singgung Potensi Anak

Sayangnya, warga yang menyaksikan tidak ada yang melerai hingga Rahmah mengalami memar.

Bahkan akibat penganiayaan, Rahmah belum berani masuk ke sekolah karena shock.

Rahmah juga masih mengaku ada yang sakit di bagian kepala sehingga belum mampu ke sekolah.

Kalaupun ke sekolah, kata Rahmah, dia harus ditemani karena trauma dan khawatir terhadap wali murid yang menganiayanya.

Rahmah mengaku telah melaporkan ke Mapolsek Sultan Daulat atas penganiayaan yang menimpanya dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.

Menjelang Hari Guru 2019 Tagar Pak Nadiem Mendadak Trending Twitter, Isi Pidato Panen Pujian

Ramah telah di BAP pada Kamis (21/11/2019) lalu.

 

Di kepolisian sempat ada upaya mediasi namun pelaku dikabarkan tidak mau menghadiri panggilan polisi.

Karena itu, Rahmah berharap kasus yang menimpanya ini dapat diproses hukum secara tuntas agar tidak ada lagi kejadian serupa menimpa guru lain di manapun.

”Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma,s aya masih shock, anak saya takut,” ujar Rahmah. (Serambinews.com/Khalidin)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BREAKING NEWS - Heboh, Seorang Guru Dianiaya Wali Murid, Ditampar hingga Memar dan Bengkak di Kepala, https://aceh.tribunnews.com/2019/11/23/breaking-news-heboh-seorang-guru-dianiaya-wali-murid-ditampar-hingga-memar-dan-bengkak-di-kepala?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved