Menjelang Peringatan Hari Guru 25 November, DPRD Batam Umumkan Kenaikan Gaji Guru Honorer di Batam

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam menaikkan gaji guru honorer seluruh Kota Batam 2020 mendatang sebanyak 2000 an orang. Kenaikan ini

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA
Siswa dan Guru SMPN 3 Batam foto bersama usai memperingati hari Guru di sekolah mereka, Senin (26/11/2018) 

Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia akan memperingati Hari Guru Nasional.

Sementara itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga dibentuk pada tanggal 25 November 1945.

Untuk memperingati Hari Guru 2019, rangkaian kegiatan untuk mengapresiasi pahlawan tanpa tanda jasa ini dipersiapkan oleh pemerintah.

Pidato tersebut menjadi viral setelah diunggah melalui akun Twitter resmi milik Kemendikbud, @Kemendikbud_RI pada Sabtu (23/11/2019).

Tak lama setelah diunggah, tweet tersebut menjadi viral hingga memperoleh 1.329 komentar, 1.800 Like dan diretweet 1.200 warganet.

 Pidato Nadiem Makarim Soal Hari Guru Buat Warga Twitter Merinding, Singgung Potensi Anak

Tak hanya itu saja tagar 'Pak Nadiem' pun menjadi trending di Twitter.

Hingga pukul 15.00 WIB, tagar tersebut masih bertengger di posisi 8 trending Indonesia dan dicuitkan 7.617 tweet oleh warganet.

Dalam pidato yang dirilis tersebut, Nadiem Makarim menyatakan akan membuat pidato yang berbeda.

Trending twitter 'Pak Nadiem setelah rilisnya pidato peringati Hari Guru Nasional
Trending twitter 'Pak Nadiem setelah rilisnya pidato peringati Hari Guru Nasional (Twitter.com)

"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda" tulisnya dalam pidato.

Nadiem menyatakan tugas guru di Indonesia adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Nadiem menyoroti beberapa tugas sulit guru, seperti membentuk masa depan bangsa.

Tugas sulit guru lainnya adalah membantu murid untuk tidak ketertinggalan di kelas.

Namun semua tugas guru tersebut dibarengi oleh bebannya mengurusi aturan dan tugas administratif.

Ditambah lagi dengan desakan kurikulum yang padat, ukuran kemampuan berkarya, hingga tidak adanya kepercayaan untuk berinovasi.

Hingga akhirnya, Nadiem Makarim mengajak semua guru di Indonesia dari Sabang hingga Merauke untuk melakukan perubahan kecil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved