HARI AIDS SEDUNIA

HARI AIDS SEDUNIA - Inilah Enam Hal tentang Infeksi HIV yang Jarang Disadari, Kamu Termasuk?

Sebuah penelitian mengungkapkan, hampir separuh dari 2.000 responden memiliki pengetahuan yang salah tentang penularan HIV dan AIDS

Editor: Dewi Haryati
Tribunkaltim
Peringatan Hari Aids yang jatuh pada 1 Desember 

TRIBUNBATAM.id - Setiap tahunnya, tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS Sedunia.

Hari AIDS Sedunia 2019, merupakan peringatan ke-31 tahun, dan jatuh pada Minggu.

Nah, percaya atau tidak, s
ebagian besar dari kita mungkin memiliki pengetahuan keliru soal HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Buktinya, sebuah penelitian yang diterbitkan di BMC Public Health mengungkapkan, hampir separuh dari 2.000 responden memiliki pengetahuan yang salah tentang penularan HIV dan AIDS.

Parahnya, sebagian besar adalah pria. Karena itu juga, harus disadari bahwa risiko penyebaran HIV masih besar.

HARI AIDS SEDUNIA - Jangan Percaya Mitos! Kenali Dulu Apa Itu HIV dan AIDS



Dikutip dari laman Men's Health, HIV berbahaya karena menyerang sistem kekebalan tubuh.

“HIV membunuh jenis sel kekebalan tertentu yang disebut sel T CD4, yang akhirnya membuat kita rentan terkena infeksi dan kanker.”

Demikian diungkapkan Stacey Rizza, seorang spesialis penyakit menular di Mayo Clinic.

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yang justru makin memperparah.

Berikut, ada enam hal yang mungkin jarang kita ketahui tentang risiko penularan HIV.

1. HIV tidak membeda-bedakan "korban"

Tak peduli apakah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) atau bukan, setiap orang dapat terinfeksi virus tersebut.

“Ini masih sangat umum, sayangnya, pada pria yang berhubungan seks dengan pria, dan populasi itu terus berada pada risiko tertinggi untuk HIV,” kata dia.

Jarang Terungkap, Inilah Mengapa 1 Desember Jadi Hari AIDS Sedunia



"Tapi intinya, semua orang juga berisiko," tegas dia.

Karena itu, Rizza selalu menyarankan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

2. Tidak memiliki gejala bukan berarti bebas HIV

Tidak merasa sakit? Banyak orang HIV pun demikian. Rizza mengatakan, beberapa orang yang terinfeksi HIV memang ada yang merasa seperti flu, pilek, tapi ada juga yang tidak merasa sama sekali.

"Orang dapat hidup dengan HIV selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun tanpa mengetahui bahwa mereka terinfeksi," kata dia.

Karena itu, penting untuk menguji HIV. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan setiap orang yang berusia 13-64 mendapat tes HIV setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Dan bagi LGBT disarankan untuk menguji satu tahun sekali.

3. Kurangi dampak

Orang berisiko tinggi biasanya adalah mereka yang berhubungan seks dengan penderita HIV. Rizza menyarankan untuk masing-masing mengasup dua obat HIV setiap hari.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak virus HIV. Bahkan pengurangan risikonya mencapai 90 persen jika rutin diasup.

4. Sunat menurunkan risiko terinfeksi HIV

HIV setidaknya perlu dua reseptor khusus--CD4 dan kemokin--untuk masuk ke dalam sel. Dan dari semua triliunan sel di tubuh, hanya jenis sel tertentu yang memiliki reseptor tersebut.

Salah satunya disebut sel dendritik.



"Kulup penis memiliki sel dendritik banyak, jadi kalau kamu masih memiliki kulup, maka banyak sel yang dapat terinfeksi dan mengambil HIV," kata dia.

5. Infeksi menular seksual (IMS) meningkatkan risiko penularan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved