Pos SAR Tunggu Koordinasi Bea Cukai, Cari Korban Tabrakan di Laut

Eko menyebutkan selama pihaknya belum mendapat laporan dari BC, tim SAR belum dapat diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Anggota Kanwil DJBC Khusus Kepri melakukan pencarian di sekitar lokasi kapal patroli dan speedboat tabrakan. Pencarian dilakukan untuk memastikan apakah ada korban yang jatuh ke laut dari peristiwa Minggu (1/12/2019) kemarin. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Korban yang diduga terjatuh ke laut akibat insiden tabrakan kapal saat melakukan pengejaran penyelundup oleh Bea Cukai, hingga kini dikabarkan belum ditemukan.

Atas kejadian itu, pihak SAR masih menunggu informasi dari pihak DJBC Bea Cukai untuk melakukan pencarian.

"Kami belum dapat info itu, tahunya baru dari bapak malahan, kami belum mendapat laporan," ujar Kasi Ops dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas I Tanjungpinang, Eko Suprianto saat dihubungi Tribunbatam.id, Senin (2/12/2019).

Eko menyebutkan selama pihaknya belum mendapat laporan dari BC, tim SAR belum dapat diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian.

Sebelumnya diberitakan, kapal patroli milik Bea dan Cukai dikabarkan menabrak satu unit speedboat diduga penyelundup di sekitar perairan perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia.

Anggota Kanwil DJBC Kerahkan Dua Kapal Patroli, Sisir Lokasi Sekitar Tabrakan Kapal Patroli BC

 

Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan laut itu membuat awak speedboat yang bertabrakan dengan kapal patroli meninggal dunia.

Satu awak berinisal Ba dikabarkan meninggal, sempat dibawa ke rumah sakit di Kota Batam.

Sementara satu korban lain berinisial Ac belum ditemukan.

Menurut seorang sumber Tribun, kapal patroli tersebut diduga milik Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau.

"Kejadiannya hari Minggu (1/12/2019) malam sekitar pukul sembilan malam (21.00 WIB)," kata sumber, Senin (2/11/2019).

Disebutkan sumber, korban yang meninggal dunia sudah berada di Tanjung Sengkuang Batam. Sedangkan korban lain masih dalam pencarian.

Kanwil DJBC Kerahkan Dua Kapal Patroli, Sisir Lokasi Tabrakan Kapal

Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri melakukan tindakan pencarian setelah adanya tabrakan antara kapal patroli Bea Cukai dengan kapal speedboat yang diduga milik penyelundup.

Dua kapal milik Bea Cukai yakni Satgas Patla BC 30005 dan BC 1001 saat ini melaksanakan pencarian.

Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri, Refly melalui pesan di aplikasi WhatsApp menegaskan, tindakan SAR yang dilakukan pihaknya dalam menelusuri apakah ada korban yang hilang di laut karena peristiwa itu.

Ketika ditanya apakah orang yang dikabarkan hilang tersebut, apakah petugas Bea dan Cukai atau pihak penyelundup, Refly menyebutkan kabar itu masih simpang siur.

Refly juga tidak menjawab saat ditanya apakah seluruh petugas yang ikut berpatroli pada peristiwa itu seluruhnya kembali ke pangkalan Bea dan Cukai.

Kanwil DJBC Khusus Kepri Benarkan Kapal Patroli Tabrak Speedboat, Berikut Kronologisnya

"Karena kesimpangsiuran itulah kami terjunkan kegiatan SAR. Semoga hasilnya baik yah, amiin," katanya.

"Kapal patroli kami sudah berada di lokasi saat ini. Info lebih lanjut kan kami up date yah," terangnya.

Kanwil DJBC Khusus Kepri Benarkan Kapal Patroli Tabrak Speedboat

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri membenarkan adanya kontak langsung antara kapal patroli dan speedboat yang diduga milik penyelundup.

Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri, Refly dalam siaran pers mengatakan, peristiwa tersebut berawal ketika Satuan Tugas Patroli Laut Kanwil BC Khusus Kepulauan Riau dan KPU BC Batam mendapat informasi akan adanya kegiatan penyelundupan BKC/MMEA (Barang Kena Cukai/Minuman Mengandung Etil Alkohol), dengan modus Ship to Ship dengan High Speed Craft (HSC) di Selat Singapura, Minggu (1/12/2019).

"Sekitar pukul Pukul 19.30 WIB, diperoleh informasi mengenai ada empat unit lebih HSC memasuki Selat Singapura.

Berdasarkan informasi tersebut diputuskan untuk mengerahkan satuan tugas speedboat untuk menjaga sekitar perairan Nongsa dan Karang Galang," kata Refly.

Sekitar 10 menit, atau sekitar pukul 20.10 WIB, dua HSC terpantau mengikuti patroli Bea dan Cukai. Kemudian HSC yang berada di depan memotong haluan kapal patroli, namun dapat dihindari.

Tidak lama berselang, tambah Refly, HSC yang sempat memotong haluan patroli Bea dan Cukai melakukan manuver. Tindakan itu sangat membahayakan karena berusaha menabrakkan diri ke kapal patroli.

Kapal Patroli Milik Bea Cukai Dikabarkan Tabrak Speedboat

"Lalu hanya berselang beberapa detik ketika speed BC mengamankan posisi, datang lagi satu buah HSC lain dari arah belakang menutup haluan speed BC dan menyebabkan body contact yang tidak dapat dielakkan. Kapal Bea Cukai mendekati HSC untuk melakukan pemeriksaan. Namun mendapat perlawanan menggunakan senjata tajam dari ABK kapal penyelundup," ungkapnya.

Karena alasan keamanan, patroli Bea dan Cukai memutuskan untuk segera meninggalkan lokasi dan melaporkan kejadian itu kepada pimpinan.

Refly menyampaikan akibat periatiwa itu satu anggota Bea dan Cukai mengalami luka robek dan patah gigi di bagian mulut dan memerlukan tindakan medis.

Selanjutnya di lokasi yang berbeda, yakni di sekitar perairan Karang Galang bagian Timur, speed patroli Bea dan Cukai lainnya juga diserang oleh HSC 6 mesin mercury yang membawakan banyak massa.

Dikarenakan adanya anggota patroli yang memerlukan tindakan medis dan bagian haluan kapal patroli mengalami kerusakan, petugas mengambil keputuskan untuk kembali ke Pangkalan Kanwil DJBC Khusus Kepri di Pulau Karimun Besar.

"Masa melontarkan ancaman ke speed BC. Dikarenakan kondisi yang tidak kondusif dan kalah jumlah, speed BC menghindar dan mundur kelokasi aman," ucap Refly.

(tribunbatam.id/bereslumbantobing/elhadifputra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved