BATAM TERKINI
DAPAT Pasokan Solar dari Pertamina, Kapal Baruna Oceana Kembali Buka Rute Batam-Tanjungpinang
Kapal Baruna mulai beroperasi lagi Kamis (5/12/2019) sore setelah sebelumnya tak berlayar akibat tak memiliki solar.
DAPAT Pasokan Solar dari Pertamina, Kapal Baruna Oceana Kembali Buka Rute Batam-Tanjungpinang
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapal Baruna mulai beroperasi lagi Kamis (5/12/2019) sore setelah sebelumnya tak berlayar akibat tak memiliki solar.
Kepastian kapal segera berlayar bahan bakar minyak jenis solar dikirimkan oleh Pertamina.
Penanggungjawab Kapal Baruna Oceania di Batam, Norman menerangkan Kamis sore, Kapal Baruna kembali beroperasi.
"Sebetulnya kita bisa jalan, tapi kita tidak berani ambil risiko kalau dipaksakan beroperasi, karena ketersediaan BBM kita menipis," ujar Norman.
Melalui pesan singkat, Norman menjelaskan pukul 16.00 tadi MV Oceania sudah melayani masyarakat tujuan Punggur menuju Tanjungpinang.
• INI Penjelasan Pertamina Soal 8 Kapal Ferry Baruna Oceana Tak Berlayar Karena Tak Punya Solar
"Jam 4 sore tadi sudah mulai jalan, ada empat trip dari Batam tujuan Tanjungpinang," tulis Norman.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (5/12/2019) pagi, operasional Kapal Baruna berhenti akibat terkendala pasokan solar dari Pertamina.
Hal ini mengakibatkan terjadi penumpukan penumpang yang akan menuju Tanjungpinang begitu juga sebaliknya.
Lebih lanjut Norman menjelaskan, Kamis sore ada empat kapal yang mendapat jatah beroperasi untuk sekali jalan.
Sedangkan untuk Jumat (6/12/2019) besok, Norman berharap masih ada solar untuk operasional Kapal Baruna.
"Kalau tidak ya, beli minyak industri, yang penting jalan dulu," tutup Norman.
Penjelasan Pertamina
Pertamina Batam angkat suara soal tak dapatnya solar kapal Baruna Oceana sehingga 8 kapal tak bisa berlayar dari Batam-Tanjungpinang, hari ini, Kamis (5/12/2019).
Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I mengatakan, ada tiga agen kapal yang menerima rekomendasi solar subsidi dari Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas).
"Di pelabuhan ada tiga agen kapal yang menggunakan solar bersubsidi yang diberikan rekomendasi langsung oleh BPH Migas. Kemudian tiga agen tersebut berkordinasi dengan Pertamina terkait rekomendasi untuk menyiapkan kuota," ujar Roby
Roby menuturkan, sejak Desember ini kuota untuk ketiga kapal yang menerima kuota subsidi sudah habis.
"Per Desember ini kuota untuk ketiga agen tersebut sudah habis, tapi secara pasokan dan stok solar subsidi masih tersedia di Kijang dan di Kabil," ujarnya.
Unit Manager Communication & CSR MOR I itu juga mengatakan, selain ketiga kapal yang mendapat rekomendasi dari BPH migas, kapal yang tidak mendapatkan rekomendasi di atur kuota solar oleh Pertamina.