BATAM TERKINI
Isu Kelangkaan Gas Elpiji, Komisi II DPRD Kota Batam Panggil Disperindag dan Pertamina
Pertemuan ini dikarenakan keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogram.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Komisi II DPRD Kota Batam kembali memanggil perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam dan PT Pertamina. Pertemuan ini berlangsung sebagai Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Pertemuan ini dikarenakan keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogram. RDP dipimpin langsung oleh Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho.
Perwakilan Disperindag, Wawan mengatakan, upaya untuk mengatasi kelangkaan pihaknya turun langsung ke lapangan dan merazia di banyak pengecer.
Seperti di wilayah SMAN 3 hingga Legenda Malaka, pihaknya sudah menyita lebih dari 500 tabung gas elpiji.
Demikian juga di wilayah Sagulung dan sekitarnya.
• Wali Kota Batam Rudi Disindir Politisi, Gegara Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg
"Di Batam kita banyak pengecer. Kami juga memberitahukan secara resmi ke Pertamina agen yang dirasa rawan sehingga dilakukan operasi pasar," kata Wawan, Jumat (5/12/2019).
Diakuinya operasi pasar untuk menyetabilkan stok di lapangan. Zonasi bahan bakar tergantung zona massa yang dilayani sehingga tidak merata.
"Terkait beberapa lokasi daerah pemukiman baru, kami meminta bantuan ke kecamatan dan kelurahan dan meminta untuk pengajuan pangkalan," katanya.
Jumlah pangkalan di Batam sebanyak 2000. Terdiri dari 11 zona, diantaranya :
1. Batu Aji 3 agen
2. Sagulung 3 agen
3. Sei Beduk 1 agen Dyah Kerosin Pradana
4. Batam Kota 2 agen
5. Nongsa 1 agen
6. Bengkong 3 agen
7. Lubuk Baja 1 agen
8. Batu Ampar 1 agen
9. Sekupang 1 agen
10. Belakang Padang 1 agen
11. Bulang Galang 1 agen
Selain itu, di seluruh SPBU di Batam ada pangkalan. Untuk kuotanya ditentukan oleh Pertamina.
"Kami hanya mengawasi distribusi. Kuota Batam BPH Migas. Kelangkaan selalu kami monitor, dan beberapa area rawan kami lakukan operasi pasar.
Dari ke 5 tempat ini tingkat keramaian di Sei Beduk. Sagulung kita pikir paling rawan tapi paling sedikit nggak sampai 200 tabung terjual.
Kalau ada wilayah pemukiman yang belum terlayani, silahkan buka pangkalan. RT/RW, lurah daftar daerah yang belum dilayani.
Kemudian dari agen akan melakukan survei," paparnya.
• Anggota Dewan Ini Dapat Kabar, Pemerintah Bakal Cabut Subsidi Gas Elpiji 3 Kg
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Kepri, William mengatakan gas elpiji berasal dari Tanjung Uban. Kemudian didistribusikan dengan kapal tongkang.
"135 ton per hari. Pengangkutan dilakukan setiap hari ke SPBE. Kami punya kapasitas di setiap SPBE. Usaha mikro omset tidak boleh lebih dari 300 juta setahun atau 50 juta sebulan," katanya.
Sementara itu, realisasi di Batam sebanyak 35.800 per hari. Pangakalan 17 tabung per hari. Kuota untuk tahun 2019 sebanyak 34974 ton. Namun hingga 30 November, yang masih digunakan sebanyak 32921 ton.
"Hingga November agen 250 pangkalan. Ini berbanding lurus dengan jumlah pangkalan," kata William.
Diakuinya isu kelangkaan dari 2 bulan sebelumnya, ada keterlambatan pengiriman tongkang setengah hari ke SPBE. Hal ini bisa jadi di satu pangkalan terus diberitakan jadi kelangkaan.
• Gas Elpiji di Batam Langka? Ternyata Ini Sebabnya Kata Disperindag;Kuota Gas Masih Cukup
"Kecuali kalau 1 wilayah. Efeknya kepanikan warga dari pemberitaan. Yang awalnya mereka beli 1 tabung seminggu jadi nyetok 4 tabung daripada nggak kebagian tabung Minggu depan. Temporary.
Satu hari seratus habis ini kan patut dicurigai. Dan ini dimanfaatkan oleh pengecer memanfaatkan keuntungan dengan mencari keuntungan. Ini sudah kami sidak dan kami sita tabungnya. Inikan ilegal," paparnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho menegaskan pihaknya tak ingin ada agen non subsidi merangkap jadi agen subsidi. Sebanyak 10 agen penyalur non subsidi.
"Kalau kita bisa pangkas subsidi ini. Gas ini subsidi. Kalau gas ini semakin banyak dikeluarkan dan didistribusikan otomatis subsidi kita makin berat. Yang kami ambil jatah pangkalan dikurangi. Kita masuk kantong terus itulah yang dioperasikan. Satu pangkalan dipotong 10 tabungan udah lumayan," katanya.
Kuota di satu pangkalan dipotong. Beberapa titik SPBU menjual gas kenapa tidak ditimpakan disitu saja.
• Disperindag dan Pertamina Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg, Ini 3 Tempatnya
Sementara itu, Komisi II DPRD Kota Batam, Azhari David Yolanda menegaskan pihaknya tidak ingin ada monopoli.
"Kami temui di lapangan dalam satu keluarga bisa punya beberapa. Apabila dia memonopoli di satu kecamatan maka terjadilah kelangkaan tersebut. Kalau dia pendam itu juga bisa terjadi kelangkaan.
Ini kan perkara kuota. Libatkan kami untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh," kata David.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Putra Yustisi Respaty menyesalkan operasi pasar dilakukan di depan rumah pemenangan salah satu kandidat calon pemilihan kepala daerah 2020 mendatang.
Ia berharap adanya operasi pasar ini tidak dimanfaatkan.
"Strategis sekali dilakukan di tempat pemenangan. Sudah memasuki tahun pemilu ditempatkan di tempat pemenangan. Jangan sampai tujuan yang sudah bagus ini dinodai dengan unsur-unsur begitu.
Pertamina merasakan juga ada yang janggal. Kalau memang begitu untuk masyarakat, ya untuk masyarakat saja. Saya tidak setuju dengan hal seperti ini," katanya.
Menurutnya, operasi pasar ini tidak lagi murni. Dikatakan, Kelurahan Bulian itukan luas. Dia meminta jangan sampai hal seperti ini ditunggangi oleh kepentingan politik yang tidak fair.
(tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)