Mustadi Diterkam Harimau di Hadapan Teman-temannya, Jadi Korban yang ke 3 Oleh Harimau yang Sama
Seorang petani kopi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Mustadi (50), tewas diterkam harimau ketika berada di kebun yang terletak di Hutan Seribu, K
"Warga diimbau jangan masuk ke kebun dulu," kata dia.
Untuk diketahui, konflik antara harimau dan manusia di Pagaralam dan Lahat telah empat kali terjadi.
Sebelum kasus kematian Mustadi (50), sudah empat kali kejadian tersebut, dua berhasil selamat dan dua tewas.
Korban yang selamat adalah Marta Rolani (24), petani kopi di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yang diserang seekor harimau pada Senin (2/12/2019).
Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka cakaran di bagian paha kanan, perut, dan pantat.
Korban lain adalah Irfan (19), wisatawan Taman Gunung Dempo, Kota Pagaralam, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka robek yang serius.
Ia diterkam harimau ketika sedang kamping bersama rekannya pada Sabtu (16/11/2019).
Selanjutnya Kuswanto (57), petani kopi di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau, pada Minggu (17/11/2019).
Terakhir adalah Yudiansah Harianto (40) yang tewas dalam kondisi tinggal tulang seusai diterkam harimau ketika berada di kebun di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, pada Kamis (5/12/2019).
Harimau yang Sama
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumatera Selatan Martialis Puspito mengatakan Desa Rekimai Jaya, Lahat yang tak jauh dari lokasi kejadian dulunya merupakan kawasan hutan lindung yang jadi habitat harimau.
Namun, seiring waktu berjalan, status hutan lindung dicabut karena desa tersebut berkembang sehingga pemukiman warga pun semakin banyak.
"Lokasi tersebut merupakan habitat harimau, pemukiman yang dekat di sana juga dulunya adalah hutan lindung. Jadi warga yang diserang memang berada di habitat mereka," kata, Jumat (13/12/2019).
Martialis menduga harimau yang menewaskan Mustadi juga diduga merupakan harimau yang sama yang menewaskan Yudiansah Harianto (40) dan Marta Rolani (24).
Dugaan itu muncul dikarenakan wilayah itu merupakan koridor kantong harimau Jambul Nanti Patah dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kikim Pasemah, Lahat.