VIRAL 'Garuda Tauberes', Yang Belum Tahu Begini Ini Fakta Dibaliknya, Pengamat 'Geli' Mendengarnya

Erick Thohir dibuat kaget dengan adanya anak perusahaan bernama Garuda Tauberes Indonesia. Begini faktanya

Tribunnews/Ria Anastasia
Peluncuran aplikasi logistik Tauberes di kantor Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (11/9/2019) 

#VIRAL 'Garuda Tauberes', Yang Belum Tahu Begini Ini Fakta Dibaliknya, Pengamat 'Geli' Mendengarnya

TRIBUNBATAM.id - Baru-baru ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dibuat kaget dengan adanya anak perusahaan bernama Garuda Tauberes Indonesia.

Hal itu diketahui setelah eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara dipecat pasca kasus penyelundupan Harley Davidson.

Hal itu juga menimbulkan komentar dari Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya.

Hal itu agar anak perusahaan lainnya bisa diketahui lagi.

Ia pun berkelakar, jangan-jangan ada anak perusahaan bernama Taugoreng.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Jumat (13/12/2019), Erick Thohir mengaku geli mendengar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100: GIAA) memiliki cucu usaha dengan nama PT Garuda Tauberes Indonesia.

Dirinya pun tak mampu menahan tawanya ketika memaparkan hal tersebut kepada awak media.

 

"Yang menarik, dan mohon maaf kalau saya menggelitik, ada cucu Garuda namanya PT Garuda Tauberes Indonesia, saya baru tahu," ujar dia di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Adapun berdasarkan penelusuran Kompas.com, PT Garuda Tauberes Indonesia merupakan perusahaan digital di bidang logistik.

PT Garuda Tauberes Indonesia (Tauberes) berkantor di Gedung Garuda Indonesia Gunung Sahari Jalan Gunung Sahari Raya No. 52 Jakarta 10610.

Tauberes yang dikembangkan oleh Garuda Indonesia memberi layanan untuk menyambungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang kepada masyarakat.

Tauberes menyediakan jasa pemesanan logistik, baik itu untuk kurir, air cargo gateway dan payment.

Adapun lebih lanjut Erick Thohir mengatakan, dirinya akan mengkaji ulang aturan mengenai pembentukan anak perusahaan oleh BUMN.

Sebab, dirinya tak ingin anak perusahaan sekadar jadi sarana direksi untuk mengeruk pendapatan tambahan.

"Kemarin kalau enggak salah (direksi jadi) komisaris ada 6 perusahaan. Itu dicopot semua. Saya musti pelajari peraturan, Keputusan Menteri bahwa lembentukan anak perusahaan, cucu perusahaan musti ada review dari kami itu alasan Kepmen," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved