HUMAN INTEREST
Ikut Pilwako Batam 2020, Rian Ernest: Saya Ingin Ukir Sejarah
Terkenal berkat menjadi staf ahli hukum Basuki Tjahya Purnama atau Ahok, Rian Ernest kembali disorot.
Ikut Pilwako Batam 2020, Rian Ernest: Saya Ingin Ukir Sejarah
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Terkenal berkat menjadi staf ahli hukum Basuki Tjahya Purnama atau Ahok, Rian Ernest kembali disorot.
Soalnya, Rian mendeklarasikan diri untuk maju Walikota (Pilwako) Batam 2020 dari jalur independen.
Rian menggandeng Yusiani Gurusinga sebagai wakilnya.
Tak ingin disebut mencari sensasi, pria kelahiran Jerman ini mengaku sangat berkomitmen terhadap pilihannya.
Rian mengaku ingin sejarah baru bagi Kota Batam. Apa obsesinya?
Berikut wawancara wartawan TRIBUNBATAM.id, Ichwan Nur Fadillah, dengan Rian yang juga pernah menjadi juru bicara tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Anda memutuskan untuk maju lewat jalur independen jelang Pilwako Batam. Kenapa?
Saya tak bisa menjabarkannya secara rinci, itu ada prosesnya hingga akhirnya saya yakin dengan keputusan itu. Yang jelas, saya ingin pulang kampung dan ikut membangun Kota Batam ke depannya
Maksudnya pulang kampung?
Ya jelas. Saya adalah anak dari seorang ibu yang besar di Tarempa, Kabupaten Anambas. Walau saya lahir di Jerman karena ibu saya menikah dengan ayah yang warga negara Jerman, tapi darah dan budaya Provinsi Kepri itu tak hilang
Tapi, kenapa Anda memilih Kota Batam?
Saya lihat kota ini adalah bagian terbesar bagi pertumbuhan Provinsi Kepri. Jadi saya ingin ikut terlibat dalam perkembangan dan peningkatan kemajuannya. Yang pasti, di Kota Batam itu masyarakatnya majemuk. Saya berharap masyarakat di sini dapat menerima saya sebagai triple minority
Triple Minority maksudnya?
Saya non-muslim, saya juga keturunan Tionghoa, dan terakhir, ayah saya warga Jerman. Ketiga hal itu belum tentu seluruh orang dapat menerimanya dalam konteks politik. Nah, di Batam, saya optimistis karena masyarakatnya yang telah terbuka dapat berpikir rasional