Anjing Rabies Serang 8 Warga, Kades Resah dan Minta Pihak Dinas Turun Tangan
Kepala dusun Hulundanu, Desa Songan B, I Gede Pasek membenarkan ketika dikonfirmasi ihwal musibah gigitan anjing tersebut.
TRIBUNBATAM.id - Anjing Rabies yang sering menyerang warga membuat resah.
Setidaknya ada delapan warga yang menjadi korban dalam penyerangan anjing ini.
Kasus serangan anjing liar yang diduga rabies meresahkan warga dusun Hulundanu, Desa Songan, Kintamani Bangli.
• SEDANG BERLANGSUNG Live Arsenal vs Manchester City, Gol Cepat De Bruyne Bawa The Citizen Unggul
Karena itu pihak desa meminta dinas terkait untuk menangani kasus ini.
Dalam kejadian penyerangan anjing diduga rabies itu, setidaknya ada delapan warga yang kena gigitan anjing tersebut.
Namun ia tidak bisa memastikan berapa jumlah warganya yang menjadi korban gigitan anjing liar yang diduga kena rabies itu.
• VIRAL Vidio Bocah SD Dimarahi Ibunya Karena Ranking 3, Sempat Tanya Siapa yang Juara 1
• Ramalan Zodiak Hari Senin 16 Desember 2019, Taurus Hadapi Masalah, Cancer Optimis, Scorpio Monoton
• SESAAT LAGI Live Streaming Arsenal vs Manchester City Liga Inggris Malam Ini via TV Online
Dengan adanya kasus gigitan ini, pihaknya pun mengaku sangat resah.
Karenanya itu pihaknya berharap agar pihak dinas segera menangani kejadian tersebut.
Sebelumnya, delapan orang dilaporkan terluka akibat serangan anjing liar yang diduga rabies di wilayah Songan, Kintamani Bangli, Bali.
Delapan orang yang diserang anjing liar ini harus dilarikan ke Puskesmas Kintamani V untuk segera mendapat penanganan medis.
Delapan warga ini digigit oleh seekor anjing yang diduga rabies.
Kepala Puskesmas Kintamani V, I Wayan Subawa membenarkan adanya kejadian tersebut.
Kasus gigitan anjing kata dia diketahui terjadi pada Sabtu (14/12/2019).
Meski demikian, seluruh korban gigitan anjing telah mendapat penanganan medis dari puskesmas setempat.
“Semua sudah ditangani, karena kebetulan kami punya persediaan VAR (Vaksin Anti Rabies) di Puskesmas,” ucapnya pada Minggu (14/12/2019).
Subawa mengatakan kasus gigitan anjing di Kintamani merupakan kali pertama terjadi.
• Jangan Baper, Ini Ucapan yang Pas Untuk Hari Ibu 22 Desember, Bisa untuk Status WA, FB dan Instagram
• Hasil Liga Inggris 2019 - Diwarnai Gol Bunuh Diri, Manchester United Ditahan Imbang Everton
Disinyalir gigitan anjing tersebut berasal dari anjing liar yang tidak tersentuh vaksinasi massal dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP).
Pasca diketahui kasus gigitan, warga telah memburu anjing tersebut.
Dalam hal ini Subawa menegaskan agar warga tidak langsung membunuh, sebab pihaknya telah menghubungi dokter hewan dinas PKP untuk upaya tindak lanjut.
Sedangkan disinggung ketersediaan VAR di Puskesmas Kintamani V, Subawa mengaku hanya tersisa enam vial.
“Besok kami akan mengambil tambahan vaksin ke Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Dinas Sudah Turun
Kabid Keswan Dinas PKP Bangli, Ni Nyoman Sri Rahayu mengungkapkan pasca kejadian gigitan, pihaknya telah turun ke lapangan untuk mengambil sampel otak anjing.
Rencananya maksimal Senin (16/12/2019), sample otak tersebut akan dibawa ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
“Hanya ada satu ekor anjing yang menggigit, dan itu merupakan anjing liar,” katanya.
Berdasarkan laporan yang dia terima berbeda jumlahnya, jumlah warga yang menjadi korban gigitan sebanyak lima orang yang didapatkan datanya.
Kendati demikian ia menegaskan seluruh korban telah mendapat penanganan petugas medis puskesmas setempat. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kepala Desa yang Warganya Diserang Anjing Liar Mengaku Resah, Minta Dinas Turun Tangan