BATAM TERKINI

BAWA Sabu, 2 Pegawai Lapas Kelas IIA Barelang Batam Dipecat

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Barelang Batam memecat dua pegawai pada 2018 satu orang dan tahun ini satu orang lagi.

TRIBUNBATAM.ID/DEWI HARYATI
Kepala Lapas Kelas II A Barelang Batam, Surianto 

Posisi dan letak bangunan lapas yang berada persis di bawah jalan menuju kompleks perumahan di jalan trans Barelang, sangat memungkinkan para pengedar narkoba lebih muda memasukkan barang haram ke dalam Lapas.

Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik) Bactiar, mengatakan momen Natal dan Tahun Baru, biasanya puncak bagi para pengedar narkotika untuk menjalankan bisnis haram mereka.

"Biasanya setiap momen dimanfaatkan oleh para pengedar dan juga jaringan pengedar barang haram,"kata Bacthiar, Senin (16/12/2019).

Bactiar, mengatakan setiap moment para jaringan pengedar narkotika selalu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjalankan usaha mereka.

"Ya kita tahu di dalam lapas, hampir 70 persen, warga binaan pengguna narkotika. Tidak mungkin mereka tidak memiliki jaringan," kata Bactiar.

Bactiar menceritakan sampai saat ini petugas Lapas masih sering mendapatkan barang haram, yang dilempar dari luar ke dalam Lapas. Hanya saja selama ini pihak lapas, tidak mengekpos kasus tersebut karena pelakunya tidak tertangkap.

"Baru dua bulan terakhir ini, kita tidak ada menemukan barang haram dilempar ke dalam Lapas, kalau sebelumnya sering kita temukan," kata Bactiar.

Dia mengatakan setiap kali mereka menemukan barang haram, mereka langsung menyerahkan kepada pihak berwajib.

"Kita langsung serahkan, karena pelakunya kita tidak tahu," kata Bactiar.

Dia mengatakan moment Natal dan Tahun Baru biasanya pengedar maupun jaringan akan semakin gencar menjalankan bisnis haramnya.

"Kita hanya berusaha untuk mengubah sistem rolling penjagaan, agar tidak bisa dibaca atau dipelajari oleh warga binaan," kata Bactiar.

Meski demikian, saat ini petugas Lapas, terus melakukan penjagaan di setiap titik penjagaan, dan juga selalu mengubah jam rolling jaga, agar tidak bisa dibaca dan dipelajari oleh warga binaan.

"Sistem penjagaan selalu kita ubah, bahkan dalam satu hari bisa beberapa kali kita ubah sistemnya, agar warga binaan tidak bisa membacanya,"kata Bactiar. (tribunbatam.id/ian sitanggang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved