BATAM TERKINI

Warga Hentikan Proyek Pembangunan SUTET Bright PLN di Batam Centre

Pembangunan tower Sutet 150 kV yang melintasi Perumahan Bandara Mas Odesa mendapat penolakan keras dari masyarakat setempat.

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Ratusan warga perumahan Odessa Bandara Mas, kecamatan Batam kota mendatangi lokasi yang akan dibangun SUT 150 KV, Rabu (18/12/2019) 

Warga Hentikan Proyek Pembangunan SUTET Bright PLN  di Batam Centre

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pembangunan tower transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 150 kV yang melintasi Perumahan Bandara Mas Odesa mendapat penolakan keras dari masyarakat setempat.

Kejadian penolakan tersebut terjadi pada Rabu (18/12/2019) di mana masyarakat Perumahan Bandara Mas mendatangi lokasi pengerjaan tower transmisi SUTET tersebut dan minta pekerja menghentikan pekerjaannya itu.

Suasana di lokasi kejadian sempat memanas karena sempat terjadi adu mulut antara warga dan pekerja dan akhirnya berhasil diredam oleh ketua RW, tokoh masyarakat dan pihak TNI, Polri yang turun di lokasi tersebut.

Penolakan tersebut karena masyarakat menganggap pembangunan berimbas pada kesehatan termasuk lingkungan sekitar dan pihak bright PLN Batam juga dianggap melanggar kesepakatan.

Di mana pada pertemuan terakhir dimediasi oleh Polda Kepri dimana pihak bright PLN Batam belum bisa melakukan pembangunan hingga ada pembicaraan lebih lanjut.

Camat Batamkota Sarankan Pertemuan Lagi, Dampak Penolakan Pembangunan Tower SUTT di Bandara Mas

Gesekan tersebut juga membuat Camat Batam Kota Fairus Batubara hadir dan mencoba memediasi antara kontraktor, perwakilan bright PLN Batam dan masyarakat.

Fairus mengatakan usai mediasi untuk pembangunan tower SUTET tersebut memang di beberapa tempat ada yang menerima dan ada yang melakukan penolakan.

Ia merasa penolakan pembangunan tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak terkait.

"Pembangunan SUTET ini ada sekitar 23 titik yang meliputi 13 RW ini ada sebagian yang setuju dan ada yang tidak setuju, yang tidak setuju ini bukan tidak mendukung tetapi kurangnya sosialisasi yang terencana secara baik sehingga menimbulkan pro kontra di masyarakat," ujar Fairus Batubara.

Ia juga menjelaskan ada beberapa tempat yang sudah setuju dengan pembangunan tower SUTET seperti perumahan Simpang Raya tidak ada.

Fairus mengatakan pihaknya tidak menghalangi pembangunan tetapi karena masih ada protes masyarakat maka harus diperhatikan aspirasi tersebut.

Bagi yang mendukung seperti perumahan Simpang Raya kan sudah berjalan tidak pernah mempermasalahkan, nah kalau seperti yang terjadi di perumahan Bandara Mas Odesa belum setuju dengan pembangunan tersebut. Dimana pertemuan lalu di Asrama Haji terjadi deadlock.

“Yang jelas kami dari kecamatan bukan pengambil kebijakan tetapi disatu sisi apa yang menjadi program pembangunan, kami mendukung tetapi aspirasi masyarakat juga yang melakukan penolakan tidak bisa kami abaikan," ujarnya.

Ia menyarankan agar pihak yang mempunyai kepentingan dalam hal ini bright PLN Batam harus mengadakan pertemuan dan diskusi dengan masyarakat agar cepat selesai.

"Harus ada pertemuan kembali untuk masalah ini karena ini bukan masalah yang baru . Ini dari tahun 2013 dan saya termasuk camat yang ketiga, upaya kita sendiri dari kecamatan sudah menyurati untuk menyelesaikan masalah ini dengan dilakukan bertemu kembali antara pihak masyarakat dan pihak yang punya kepentingan," ujarnya. (tribunbatam.id/alamudin hamapu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved