Yuk Dikenali, Ini Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Pihaknya menyarankan agar masyarakat mengenal jenis-jenis dan karakteristik ular agar lebih paham sehingga tidak panik bila tidak sengaja bertemu ular

Editor: Mairi Nandarson
dok
Bayi 8 Minggu Menangis saat Tengah Malam, sang Kaget Temukan Ular di Keranjang Tidur sang Anak. Ular Sanca 

TRIBUNBATAM.id - Banyak orang menggunakan kata-kata beracun atau poisonous dalam bahasa Inggris ketika menggambarkan ular berbahaya.

Sebenarnya kata yang tepat adalah berbisa atau venomous dalam bahasa Inggris.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, menurut ahli biologi, istilah berbisa digunakan pada organisme yang menggigit atau menyengat untuk menyuntikkan racunnya.

Logo Peringatan Hari Ibu 2019 di Semarang, Usung Tema: Perempuan Berdaya, Indonesia Maju

Hari Ibu 2019 - Panjatkan Doa Untuk Orang Tua di Hari Ibu, Ini Bacaan Doa Beserta Artinya

Profil dan Statistik Tomas Simkovic, Pemain Incaran Persija Jakarta untuk Liga 1 2020

Sedangkan istilah beracun berlaku untuk organisme yang terdapat racun di seluruh tubuhnya sehingga tidak dapat dikonsumsi.

Artinya, sangat sedikit ular yang benar-benar beracun.

Sebagian besar racun ular ditransfer melalui gigitan.

Kecuali ular garter (Thamnophis) yang kecil dan gigitannya tidak berbahaya tetapi beracun bila dimakan karena tubuhnya menyerap dan menyimpan racun mangsanya.

Bisa ular

Bisa atau racun pada hewan ular sebenarnya adalah kelenjar ludah (saliva) yang termodifikasi.

Bisa ular terdiri dari bahan kimia dan enzim yang kandungannya 90 persen adalah protein.

Bisa ular digolongkan dalam dua kelompok yaitu:

1. Neurotoksin

Neurotoksin berbahaya karena dampaknya melumpuhkan sistem saraf pusat, jantung dan pernafasan.

Terdapat pada ular kobra, ular mamba, ular laut, dan ular karang.

2. Hemotoksin

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved