HARI IBU 2019

Cinta Luar Biasa Seorang Ibu, Rela Makan Nasi dengan Garam untuk Sekolahkan 7 Anaknya

Kisah cinta luar biasa seorang ibu untuk anaknya, rela makan nasi dengan garam untuk sekolahkan 7 orang anaknya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Cinta Luar Biasa Seorang Ibu, Rela Makan Nasi dengan Garam untuk Sekolahkan 7 Anaknya. 

TRIBUNBATAM.id - Cinta Luar Biasa seorang ibu untuk anak anaknya.

Jelang Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember, ada kisah inspiratif dari seorang ibu yang berjuang untuk anak anaknya.

Kisah seorang ibu yang rela makan nasi dengan garam, untuk menyekolahkan anaknya.

Wanita paruh baya kelahiran Pagar Alam (Palembang), 15 Maret 1948 ini adalah Istri dari Bapak Alm Mustami Mantan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Yapendis Pangkalpinang.

Almarhum suaminya meninggal karena sakit yang di derita tahun 1991 lalu.

Kumpulan Lagu Untuk Rayakan Hari Ibu 2019, Lengkap dengan Video dan Lirik

Meninggalkan tujuh orang anak yang menjadi tanggung jawab Sholeha seutuhnya tanpa bantuan sang suami lagi.

Sedangkan si bungsu kala itu masih berumur empat tahun.

Sholeha adalah seorang guru honorer di SD Min Parit Lalang serta pembina pramuka saat itu.

Ditinggalkan suami sejak anak-anaknya masih kecil membuat Sholeha harus berjuang keras seorang diri menjadi sosok seorang ibu serta ayah menggantikan posisi suaminya untuk membiayai kehidupan.

Tahun itu Sholeha hanya dibayar sebesar Rp 100 hingga 300 ribu dari penghasilanya perbulan, uang tersebut lah yang digunakannya untuk mencukupi kehidupan serta menyekolahkan ketujuh anaknya.

Termasuk Memberikan Tiket Berlibur, Ini Rekomendasi 5 Hadiah Untuk Rayakan Hari Ibu

Dia memiliki tujuh orang anak, enam laki-laki satu perempuan, dikarenakan sakit yang diderita anak perempuan satu-satunya itu meninggal dunia.

Bagi Sholeha kepentingan anak-anaknya adalah prioritas yang paling utama, tidak apa-apa kala itu dia banting tulang agar anak-anaknya sukses.

Terlepas dari usaha dia selalu yakin doa adalah usaha yang paling utama.

Pagi hari hingga siang menjadi seorang guru kelas di SD Min. Sore dia menjadi kakak pelatih pramuka di sekolah-sekolah.

Satu hal yang dulu tidak pernah terlewatkan oleh Sholeha adalah sholat malam (tahajud) serta sholat duha.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved