Usai Banjir, Warga Pondok Gede Bekasi Jawa Barat Temukan Ular Dekat Permukiman

Penemuan ular diakui seorang warga Rahmad bukan yang pertama. Warga sebelumnya menemukan ular sekira dua hari lalu dengan ukuran yang lebih besar.

|
Trending News Portal
Ilustrasi Penemuan Ular 

TRIBUNBATAM.id,BEKASI - Derita warga yang menjadi korban banjir belum berakhir.

Tidak hanya sibuk membersihkan rumah dari genangan air serta lumpur, warga harus disibukkan dengan mencari ular yang keluar usai banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek hingga Banten.

Warga di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat ini contohnya. 

Dilansir Tribunnews.com, seorang warga dilaporkan menangkap satu ular berjenis piton berwarna hitam, Kamis (2/1/2020).

Panjang ular yang ditemukan warga ini mencapai 1 meter dan bersisik putih di atas tubuhnya.

"Warga masih cari lagi. Kayaknya ini ular piton," kata seorang warga, Rahmad.

Penemuan ular tersebut diakui Ramhad bukan kali pertama.

Dua hari lalu atau pertama kali banjir melanda permukiman tersebut, warga juga menemukan ular yang jauh lebih besar lagi.

Katanya, ukurannya mencapai sebesar lengan orang dewasa.

"Kemarin malah ditemukan ular sepanjang 2 meter," ucapnya.

Sebagai informasi, Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, salah satu daerah yang terdampak banjir cukup parah. Ketinggiannya maksimal mencapai 3 meter.

Hingga pukul 12.30 WIB hari ini, banjir perlahan mulai surut. Warga mulai berangsur membersihkan lumpur yang ada di rumahnya.

BNPB Pantau 169 Titik Banjir

Jumlah titik banjir di DKI Jakarta berjumlah 63 titik. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci, sebanyak 7 titik banjir berada di Jakarta Barat, 2 titik banjir di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan sebanyak 39 titik, Jakarta Timur sebanyak 13 titik dan Jakarta Utara 2 titik.

Tidak hanya di DKI Jakarta, dalam rilis BNPB yang dilansir Tribunnews.com, terdapat 97 titik banjir di Provinsi Jawa Barat

Jumlah titik banjir itu meliputi wilayah Bekasi sebanyak 32 titik, Kota Bekasi sebanyak 53 titik dan Kabupaten Bogor sebanyak 12 titik.

Secara keseluruhan, BNPB memantau ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah yang paling terdampak banjir adalah Kota Bekasi (53), Jakarta Selatan (39), Kab. Bekasi (32), dan Jakarta Timur (13).

Kedalaman banjir tertinggi sebesar 2,5 m terjadi di Perum Beta Lestari, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sedang genangan dengan kedalaman 1 - 2 m terdapat 49 titik.

BNPB sebelumnya menyebutkan curah hujan di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya tergolong ekstrem. 

Berdasarkan rilis data intensitas curah hujan saat banjir besar dan tahunnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hujan ekstrem menjadi penyebab banjir terjadi di sejumlah daerah di Jakarta dan sekitarnya. 

Tahun 1996 curah hujan 216 milimeter/hari, 2002 curah hujan 168 milimeter/hari dan 2007 curah hujan mencapai 340 milimeter/hari.

Kemudian 2008 curah hujan 250 milimeter/hari, 2013 curah hujan 100 milimeter/hari, 2015 curah hujan 277 milimeter/hari, dan 2016 curah hujan 100-150 milimeter/hari.

Sementara curah hujan untuk awal tahun 2020 berdasarkan data dari beberapa titik pengukuran yang dilakukan BMKG, intensitas curah hujan di sejumlah wilayah DKI Jakarta, tercatat TNI AU Halim curah hujan 377 milimeter, Taman Mini curah hujan 335 milimeter, dan Jatiasih curah hujan 259 milimeter.

Berdasarkan data tersebut, BNPB menyatakan hujan kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yang merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali.

“Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu” imbau Kepala BNPB, Doni Monardo dilansir Tribunnews.com.

BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat agar mengevakuasi diri ke tempat aman terlebih dahulu.

Hal tersebut berdasarkan prediksi BMKG yang menyatakan masih akan terjadi hujan hari ini sehingga banjir kemungkinan akan terjadi lagi.

Lakukan Pantauan Udara

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau banjir yang terjadi di Ibu Kota.

Mereka memantau banjir melalui helikopter dari kawasan Monas.

Doni mengatakan satu penyebab terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi dari selasa malam hingga rabu dini hari.

Curah hujan paling tinggi tercatat di wilayah Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

Curah hujan mencapai 376 milimeter, lalu Taman Mini 350 milimeter, dan Jati Asih Bekasi 250 milimeter.

Letnan Jenderal Doni Monardo resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1/2019) pagi.
Letnan Jenderal Doni Monardo resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1/2019) pagi. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

"Jadi ini merupakan suatu rekor untuk curah hujan tinggi dalam beberapa jam terkahir," kata Doni Monardo di Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).

Selain itu, menurutnya banjir juga terjadi karena tingginya permukaan air laut.

Tercatat air laut berada dalam ketinggian 184 centimeter.

Padahal normalnya di bawah 150 centimeter.

"Sehingga sebagian dari air yang ada darat tidak bisa lancar mengalir ke laut," katanya.

Untuk langkah antisipasi dan penanggulangan banjir ke depan, pihaknya menurut Doni telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga diantaranya, TNI-Polri, Basarnas, serta PMI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini fokus menyelamatkan warga dari lokasi-lokasi banjir.

Hal tersebut dikatakan Anies Baswedan dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/1/2020).

"Prioritas kami untuk mengevakuasi, menyiapkan tempat penampungan sementara. Seluruh kantor, sekolah di Pemprov DKI Jakarta disiapkan untuk menampung," kata Anies Baswedan.

Menurutnya Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab atas bencana yang terjadi di awal tahun ini.

Pihaknya menjamin semua kebutuhan dasar korban banjir di Jakarta terpenuhi.

Sementara untuk jumlah pengungsi di wilayah Jakarta, Anies mengatakan belum bisa memastikan jumlahnya.

"Intinya kami bertanggung jawab Pemprov DKI mengambil sikap bertanggung jawab. Kami merespon cepat saat ini. Kami tak ingin menyalahkan siapa pun sekarang. Kami ingin memastikan warga selamat, warga terlindung, semua kebutuhan dasarnya terpenuhi. Kita fokus membereskan," kata dia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Bekasi Temukan Ular Pyhton Sepanjang 1 Meter Saat Membersihkan Rumah dari Lumpur, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/01/02/warga-bekasi-temukan-ular-pyhton-sepanjang-1-meter-saat-membersihkan-rumah-dari-lumpur.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved