Cara Unik Warga Tangkap Buaya Sepanjang 5 Meter, di Multnya Masih Ada Kail Pancing

Buaya Sepanjang 5 Meter Ditaklukkan Pakai Pancingan, Nasibnya Kini Jadi Tontonan Warga

Editor: Eko Setiawan
Country News | Kompas.com/Junaedi
Berita viral hari ini - Diterkam lalu bergulat dengan buaya, pria dari Sulawesi Barat ini ditemukan tewas mengapung di sungai Suremana 

Buaya kedua juga berada di atas pasir.

penampakan buaya air asin/laut
penampakan buaya air asin/laut (capture video beredar di WA)

Bahkan perekam yang juga masih berada di perahu meminta rekannya untuk tidak sembarangan mengeluarkan tangan ke air. 

"Tu sikok agik ha

tu hah

begeger

Tangan ka jangan icak-icak di luar 

iyee"

Berbeda dari dua video sebelumnya.

Penampakan buaya dari video ketiga terlihat santai di atas batu. 

Buaya ini sama sekali tidak bergerak.

Wujudnya cukup besar. 

Mulutnya tak menutup rapat.

Penampakan buaya air asin/laut
Penampakan buaya air asin/laut (capture video beredar di WA)

Terlihat jelas gigi-gigi tajam predator ganas satu ini.

Lagi-lagi terdengar percakapan orang terkait penampakan ini.

Dalam percakapan kali ini, lebih santai bahkan ada terdengar suara seperti anak kecil yang menyebut buaya ini adalah temannya. 

"Bro halo bro

bro, digigitnya tuh pantet

Tu tuh kawanku (buaya)

terdengar seperti suara anak kecil

Kawan, anterku yo yo

Penampakan buaya air laut/asin
Penampakan buaya air laut/asin (kolase bangkapos.com/capture video beredar di WA)

Melansir Babel.AntaraNews,cin, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan habitat buaya di Babel semakin sempit, karena penambangan, perkebunan dan pemukiman masyarakat di daerah itu.

"Aktivitas masyarakat ini semakin mendesak habitat buaya, sehingga menimbulkan konflik antara manusia dengan binatang itu," kata Kepala Resort BKSDA Provinsi Kepulauan Babel, Yusmono di Pangkalpinang, Selasa malam.

Ia mengatakan kemunculan buaya di pantai, bekas tambang dan masuk ke pemukiman masyarakat harus dilihat secara luas.

"Buaya menyerang manusia, karena mereka mencari makan di habitat yang sempit," ujarnya.

Menurut dia buaya aktif mencari makan pada sore dan malam hari. Pada siang hari, biasanya buaya berjemur dan berdiam diri.

"Pada buaya aktif mencari makan, manusia masih banyak beraktivitas mandi di kolong, mencari ikan di pantai, sungai di sore dan malam hari," katanya.

Ia menambahkan konflik ini terjadi di saat buaya sedang agresif, ditambah lagi terjadi penyempitan habitat buaya karena aktivitas manusia.

"Ikan di sungai dan pantai yang menjadi makanan buaya ini juga semakin berkurang, sehingga ini menjadi salah satu pemicu konflik antara buaya dengan manusia," katanya.

Buaya Muara

Bangkapos.com melansir wikipedia menyebutkan buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia.

Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).

Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile.

Nama umumnya, Man-eater="pemakan manusia", karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia dan babi yang memasuki wilayahnya.

Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia)

Ukuran Besar

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 2,5 sampai 3,3 meter, namun hewan dewasa bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.

Bobotnya bisa mencapai 200 kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya.

Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia.

Buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu).

Sedangkan habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia dan Australia.

Aktif Siang Hari

Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya.

Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar). Buaya ini adalah salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi Manusia.

Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya.

Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya.

Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).

Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.

Bahaya Bagi Manusia

Buaya muara sangat berbahaya bagi manusia. Mereka adalah buaya pemangsa manusia sejati.

Seperti Buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di Australia, tercatat ada 2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya.

Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari Kalimantan, Sumatra, India timur, Andaman dan Myanmar.

(Kasmono/Aprionis/Babel.AntaraNews.com/Bangkapos.com/Edy Yusmanto)

Ini video lengkapnya : 

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Buaya Sepanjang 5 Meter Ditaklukkan Pakai Pancingan, Nasibnya Kini Jadi Tontonan Warga

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved