SMPN 5 Bintan Dapat Akreditasi A, Kepsek: Ini Semua Berkat Kerja Keras Fasilitator, Guru dan Murid
SMPN 5 Bintan mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional-Sekolah dan Madrasah (BAN-SM) di tingkat Provinsi Kepri.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Rasa bahagia kini dialami tenaga pengajar dan murid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bintan.
Hasil kerja keras seluruh fasilitator yang selama ini telah mempersiapkan segala kekurangan untuk meningkatkan akreditasi SMPN 5 Bintan, dibantu guru dan siswa akhirnya terbayarkan.
Sekolah itu mendapat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional-Sekolah dan Madrasah (BAN-SM) di tingkat provinsi.
Dengan akreditasi ini, guru-guru dan kepala sekolah merasa bersyukur dan terpacu untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Elnui menyampaikan, nilai akreditasi itu diperoleh dari delapan standar yang dinilai oleh BAN-SM, yakni, standar isi, proses, kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga pendidikan.
• Beroperasi Februari 2020, Dishub Bintan Tunggu Serah Terima KMP Bahtera Nusantara 01
• Bidik Pemilih Pemula, KPU Batam Akan Sosialisasi ke Sekolah dan Kampus
Selanjutnya, ada juga standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Untuk standar sarana dan prasarana yang ditingkatkan, salah satunya yaitu perihal pengamanan sekolah, areal parkir dan aula.
"Sedangkan untuk standar lain yang lebih ditingkatkan merupakan proses belajar mengajar guru dan penilaian pendidikan," terangnya.
Elnui mengatakan, penilaian akreditasi dari BAN-SM sudah dilakukan sejak November 2019 lalu, dan dari hasil penilaian itu SMPN 5 Bintan berhasil meraih akreditasi A.
"Kalau penilaian yang dilakukan salah satunya dilihat dari sejumlah standar yang kita uploud di Dapodik. Setelah itu tim juga menilai di lapangan," ungkapnya.
Dengan akreditasi A ini, Elnui berharap guru-guru terus meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar dan dapat terus berjuang bersama meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 5 Bintan.
"Semoga SMPN 5 Bintan selalu berjaya dan selalu dapat mempertahankan kualitas pendidikan," ujarnya.
SMAN 1 Toapaya Raih Adiwiyata Mandiri
Tidak hanya SMPN 5 Bintan, prestasi sekolah di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri juga ditunjukkan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Toapaya.
Penghargaan itu diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar ke Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Toapaya, Abdul Jamil di Jakarta Jumat (13/12/2019).
Abdul Jamil bangga atas prestasi yang diraih SMAN 1 Toapaya yang dipimpinnya.
Ia menyebutkan, kesuksesan SMAN 1 Toapaya meraih Adiwiyata Mandiri itu bukan karena dirinya sebagai pimpinan.
Akan tetapi merupakan hasil kerja sama dari pelaksana tugas, guru dan anak-anak di SMAN 1 Toapaya ini.
"SMAN 1 Toapaya, Bintan satu-satunya sekolah dan perdana yang mendapatkannya di Provinsi Kepri. Ini merupakan perjuangan awal kami untuk empat tahun ke depan meraih prestasi di tingkat ASEAN,” ujarnya Jumat (20/12/2019).
Ketua Adiwiyata SMAN 1 Toapaya Bintan, Diah Elvira menjelaskan, penghargaan Adiwiyata tingkat mandiri ini merupakan penghargaan maupun prestasi satu tingkat dari Adiwiyata tingkat Nasional.
Adiwiyata ini merupakan suatu program dari Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan RI bersama dengan Menteri Pendidikan RI untuk
membudidayakan pelestarian lingkungan hidup di lingkungan sekolah.
Adapun pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di antaranya kegiatan di dalam kelas yang memberikan pembelajaran kepada siswa untuk melestarikan lingkungan hidup.
Salah satunya dalam mengolah daun pohon menjadi pupuk kompos, pengolahan limbah plastik dan hidroponik, dang pengolahan air sumur menjadi air minum dan lain sebagainya untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap asri dan terjaga.
Guru fisika ini mengatakan, prestasi Adiwiyata Mandiri yang diraih SMAN 1 Toapaya membutuhkan perjuangan ekstra.
Sebelum mendapatkan prestasi itu, SMAN 1 Toapaya harus bersaing dan mengejar prestasi di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
"Jadi pada keputusan program itu, di dalam sekolah kami dilakukan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan hidup, selain tiga mata pelajaran khusus lainya," ucapnya.(tribunbatam.id/alfandisimamora)
