Lama Misterius, Sosok Ini Ternyata Dibalik Pembunuhan Jenderal Soleimani hingga Iran Balas Dendam
Lama misterius, sosok ini ternyata dibalik pembunuhan jenderal soleimani hingga iran balas dendam
Belakangan ini, Soleimani juga terlihat sebagai arsitek operasi militer Iran di Irak dan Suriah.
Salah satu sumber mengatakan, Pompeo pernah mengatakan pada temannya jika, "aku tidak akan pensiun dari tugas militer sampai Soleimani gugur di medan perang."
Pompeo telah mendapat julukan "pembisik Trump" untuk hubungannya dengan Donald Trump, kemampuan Pompeo untuk 'menjual' strategi agresif terhadap Iran kepada Trump, sampai menyebabkan Presiden berani memunculkan konflik, adalah cara persuasif yang tidak terkira.
Pompeo juga baru-baru ini menyatakan ia tidak akan bertanding pada pilihan Senat Kansas, sehingga mantan pimpinan CIA ini akan melanjutkan hubungannya di dekat Presiden Donald Trump.

Mike Pompeo dipilih sebagai ketua CIA baru di tahun 2017
Saat ini, ia adalah yang utamanya memimpin kabinet, dan ia sangat berpengaruh, layaknya menteri luar negeri, sekretaris pertahanan negara dan pimpinan CIA menjadi 1.
Meski begitu masih banyak anggota administrasi negara yang tidak setuju dengannya, dan menguatnya pengaruh Pompeo menyebabkan kekhawatiran di beberapa pihak keamanan nasional dari partai Republik.
Briefing yang dilakukan oleh Pompeo dan Mark Esper, Menteri Pertahanan Negara, dikritik habis-habisan oleh Senator Utah Mike Lee dan menyebutnya "briefing terburuk yang aku pernah lakukan dalam urusan militer selama 9 tahun"
Lee mengatakan sugesti Pompeo bahwa Kongres tidak perlu berdebat mengenai aksi militer terhadap Iran sangatlah "tidak bergaya Amerika" dan tidak dapat diterima.
Kritik terus berdatangan saat anggota konggres Demokrat Gerry Connolly dari Virginia menyebut briefing tersebut "kekanak-kanakan"
Kandidat senat asal Demokrat Elizabeth Warren mengatakan dia tidak teryakinkan mengenai ancaman oleh Soleimani yang disampaikan saat briefing, untuk melegalkan aksi pembunuhannya.
Semenjak menjadi diplomat unggulan Amerika, Pompeo telah menjadi orang utama yang mengkampanyekan tekanan maksimal kepada Teheran.
Bulan April 2019, Pompeo adalah kekuatan utama saat pihak administrasi Trump menunjuk Pasukan Polisi Revolusioner Iran, termasuk Pasukan Quds, sebagai organisasi teroris internasional.
Itu adalah kali pertama Amerika menunjuk bagian pemerintahan negara lain sebagai organisasi teroris dan mendasarkan legalisasi pembunuhannya berdasarkan asumsi tersebut.
Juni 2019, setelah Iran menembak drone Amerika, Pompeo kecewa dia gagal meyakinkan Trump untuk mengambil aksi agresif menyerang Iran dan Soleimani karena Trump membatalkan serangan balasan.
Namun di tanggal 27/12/2019, Pompeo berhasil meyakinkan Trump untuk menyerang Iran.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ternyata Pria Ini Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani, Sudah Susun Rencana Puluhan Tahun Silam