BATAM HARI INI
Penggunaan Skuter Matik Listrik di Batam, Dirlantas Polda Kepri: Acuannya Tetap Aturan Lalu Lintas
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepri, Kombes Pol Mujiono meminta pengguna skuter matik listrik memperhatikan keselamatan selama berkendara.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepri, Kombes Pol Mujiono meminta pengguna skuter matik listrik untuk tetap memperhatikan keselamatan dalam berkendara.
Mujiono mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait aturan teknis mengenai skuter matik listrik di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Ditlantas Polda Kepri juga mengimbau agar pengendara skuter tetap mematuhi aturan lalu lintas sehingga terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
"Sesuai petunjuk dari Korlantas para pengguna motor atau skuter listrik tetap mengacu peraturan perundang-undangan yang ada," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (12/1/2020).
Divisi Humas Mabes Polri telah mengeluarkan aturan terkait penggunaan skuter matik listrik, di antaranya usia pengendara minimal berumur 17 tahun, menggunakan helm, pelindung kaki dan siku, menggunakan rompi yang dilengkapi reflektor, dilarang berboncengan, hanya bisa digunakan di kawasan tertentu serta tidak boleh digunakan di jalan raya.
Penggunaan skuter matik di Kota Batam, Provinsi Kepri mulai ramai diminati masyarakat.
Penjualan Skuter matic di kota Batam pun sudah ramai dijual. Di Batam, skuter matik bisa dibeli dengan harga antara Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta tergantung model dan ukuran.
Penggunaan skuter matik di jalan raya sebelumnya sempat menjadi sorotan. Itu setelah beberapa kota sempat melarang dan menunggu regulasi terkait penggunaan skuter matik listrik di jalan raya.
Dijual di Tanjung Sengkuang, Batam
Ketika kita berjalan ke kawasan Tanjung Sengkuang Batam terdapat banyak pedagang barang bekas dari luar negeri berjejer di sana.
Mulai kasur, lemari, perabotan rumah tangga, peralatan dapur, sepeda, sampai skuter listrik yang sedang jadi tren di Batam.
Tepat setelah belokan pintu gerbang Pangkalan TNI AL dengan mudah kita menemui jejeran toko yang menjual skuter listrik ini.
Pantauan TRIBUNBATAM.id Senin, (6/1/2020) di kelurahan Tanjung Sengkuang kecamatan Batu Ampar terdapat beberapa toko yang menjual skuter listrik.
Beragam jenis skuter listrik dapat kita jumpai di sana mulai dari berbentuk seperti otoped sampai yang mirip dengan sepeda yang dilengkapi tempat duduk.
• LAKUKAN Demo Tunggal, Jadi Rajagukguk: Kami Minta Kepala BP Batam Mundur!
Jenis otoped ini ternyata sedang digandrungi, model ini sering kita lihat dengan tampilan stang yang tegak lurus dan penampang sebagai penopang kaki pengendara yang memang harus berdiri ketika mengendarainya.
Seperti toko milik Wandi yang terletak paling ujung, dekat lapangan sepak bola.
Beragam merek jenis skuter listrik yang menjadi serbuan pembeli dijual di tokonya.
“Harga mulai dari Rp 700 ribu sampai Rp 5 juta, gampangnya kita lihat dari ukuran skuternya. Ada yang kecil, sedang, sampai yang besar,” ungkap Wandi kepada TRIBUNBATAM.id.
Pantauan di beberapa toko harga skuter yang kecil berkisar di angka Rp 700 ribu, yang sedang Rp 1,5 juta dan yang besar mulai Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.
Di toko Wandi terdapat beberapa merek yang dapat dijumpai seperti Xiaomi, Inokim, Speedway, Motobot, sampai Fuggy.
“Kalau harga hampir mirip semua, seperti Speedway dan Motobot kita jual antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Kalau Inokim dia juga ada beberapa tipe, mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta juga ada,” tuturnya kemudian.
Berpindah ke toko yang lain, juga menjual ragam jenis skuter listrik sama dan dengan variasi yang mirip pula.
Menurut penuturan Junaidi pemilik usaha skuter listrik lain, pembeli mencari merek skuter yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Tergantung orangnya, kalau dia mau nyari merek yang terkenal pasti dia cari Inokim tapi kalau dia sudah main skuter dan cari yang kencang dia cari merek speedway,” kata Junaidi.
Dari hasil penuturan Junaidi skuter Speedway ini mampu melaju dengan kecepatan di atas 50 km perjam.
Hasil penelusuran TRIBUNBATAM.id skuter listrik yang dijual di kawasan ini semuanya bekas dan berasal dari Singapura.
Para penjual membeli sendiri skuter listrik bekas ini dari Singapura dan memasukkannya ke Kota Batam melalui jalur laut.(TRIBUNBATAM.ID, ALAMUDIN HAMAPU/ARDANA NASUTION)