WISATA BATAM
Ajarkan Sejarah Desa, Begini Keseruan Program Wisata Edukatif di Kampung Terih Batam
Kampung Terih menjadi destinasi wisata desa yang mengedukasi kepada para pengunjung tentang sejarah dan pelestarian hutan mangrove yang ditanamkan.
Pertama, peserta akan diajak untuk mengambil bibit mangrove yang terjatuh secara alami di sekitar hutan mangrove.
Karena tidak semua bibit mangrove yang jatuh bisa tumbuh, maka bibit tersebut akan ditumbuhkan dengan cara ditanam di dalam polibag dan diletakkan di tempat yang berarir seperti parit.
“Kalo yang jatuh ke alam itu kan hanya sekian persen pertumbuhannya, karena kena air dan sebagainya. Nah, campur tangan manusia ini menumbuhkan sekian persen lebih. Dengan cara kita bikin polibag dari tanah hitam bagus yang dimasukkan ke dalamnya" jelas Rahmat.

Baru setelah beberapa bulan, pohon mangrove yang sudah cukup tinggi akan ditanam ke alam.
Selain menanam mangrove, wisatawan juga diajak untuk mengenali jenis-jenis mangrove.
Menurut keterangan Nunung, ada beberapa jenis mangrove di sini yang sudah mulai langka.
Mengenai harga paket wisata edukasi ini, untuk sekolah, harganya mulai dari Rp 50 ribu per orang sudah termasuk tiket masuk, edukasi mangrove, tanam mangrove dan fun games.
Harga tersebut sebetulnya masih bisa dinego, tergantung dari jumlah peserta dan asal sekolah.
Sehingga, harganya tidak disamaratakan.
“Karena kami bukan bisnis murni, kami lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat” tegas Rahmat. (TribunBatam.id/Widi Wahyuning Tyas)
• 5 Destinasi Wisata Terunik di Changi Airport Singapura, Suguhkan Taman Kupu-kupu
• Bisa Tambah PAD Batam, Warga Minta Sungai Langkai Dijadikan Objek Wisata Baru
• Deretan Wahana Ekstrem di Mega Wisata Ocarina Batam, Berani Coba?