Fakta-fakta Kontroversial Pengikut Sinuhun Totok Santoso di Kerajaan Agung Sejagat yang Viral
Kerajaan itu dipimpin oleh Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitaraja, dan mengaku memiliki 425 pengikut
"Kita sebagai warga jelas heran itu ada apa kok malem-malem seperti itu," katanya.
Keberadaan Kerajaan Agung Sejagat itu dianggap menunaikan janji 500 tahun runtuhnya kerajaan Majapahit tahun 1518.
Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat itu mengaku untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke tanah Jawa.
Saat ini pengikut KAS disebut dengan istilah 'punggawa kerajaan'.
Kerajaan itu juga memiliki sebuah prasati yang merupakan sebuah batu besar yang konon menjadi penanda perubahan zaman.
Batu Prasasti Penanda Zaman
Rasa penasaran dan keanehan yang dialami oleh warga semakin bertambah mana kala pada Minggu kedua Oktober,
Tiba-tiba datang sebuah batu besar pada malam hari.
"Itu batunya datang jam setengah tiga malam, otomatis kita sebagai tetangga dekat jelas dengar suaranya," ungkapnya.
Konon katanya batu besar itu berasal dari Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Purworejo, Jawa Tengah.
Batu itu dipindahkan ke Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan pada akhi bulan September.
Batu itu juga diklaim bukan batu sembarangan, dan merupakan bagian dari pembangunan World Empire atau Keraton Agung Sejagat.