BATAM TERKINI
Nabung Hasil Keringat Selama Jadi TKW di Taiwan, Yani Jadi Korban Investasi Bodong Usahaku
Yani seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa mulai resah dan gelisah karena menjadi korban investasi bodong Usahaku.
Nabung Hasil Keringat Jadi TKW di Taiwan, Yani Jadi Korban Investasi Bodong Usahaku
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mau untung malah buntung. Bekerja jauh dari tanah kelahiran, Yani seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa mulai resah dan gelisah.
Sebab, uangnya sekitar Rp 50 juta telah tertanam pada 'Komunitas Bagi Hasil Usahaku' binaan pengusaha asal Batam, Havis dan Martini.
Uang itu ditabungnya sedikit demi sedikit sejak bekerja di Taiwan.
Kegelisahannya ini bukan tanpa sebab. Sejak kabar menghilangnya Havis dan Martini mencuat ke publik, dia mulai dihantui perasaan takut.
"Kami yang di Taiwan juga banyak jadi member. Kalau memang itu penipuan, kami mau melapor ke mana," keluhnya kepada TRIBUNBATAM.id, Senin (13/1/2020).
Menurutnya, member 'Komunitas Bagi Hasil Usahaku' tak sedikit. Jumlahnya hampir ratusan.
• TERGIUR Bonus, Korban Komunitas Usahaku di Batam Rela Gadai Gelang Ikut Investasi
Dia menjelaskan, mulanya Havis dan Martini menjelaskan komunitas ini mewajibkan setiap anggotanya menanamkam modal dengan jumlah variatif.
Mulai dari Rp 1 juta hingga puluhan juta dengan sistem bagi hasil setiap bulannya.
Member lainnya bernama Dwi Widiowati asal Kota Semarang bahkan telah membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Dia mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
"Kami sudah mendatangi Polda Jawa Tengah untuk membuat laporan. Tapi kami diminta untuk melengkapi beberapa bukti lagi untuk membuat laporan," ujarnya.
Laporan ini dibuatnya setelah kabar pasangan suami istri yang berdomisili di Kecamatan Bengkong ini menghilang sejak 28 Desember 2019 lalu.
"Sejak keduanya menghilang, keuntungan member Usahaku yang dijanjikan setiap bulan mulai tak jelas," sambungnya.
Bahkan menurutnya, beberapa member juga sudah mulai menduga jika mereka tertipu.