Sosok Sebenarnya AKBP Andi Sinjaya Ghalib, Anak Eks Jaksa Agung & Bongkar Kasus Anak Ayu Azhari
Kabat terbaru soal AKBP Andi SInjaya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan klarfikasi.
Sosok Sebenarnya AKBP Andi Sinjaya Ghalib, Anak Mantan Jaksa Agung & Bongkar Kasus Anak Ayu Azhari
TRIBUNBATAM.id - Nama AKBP Andi Sinjaya belakangan ramai jadi sorotan media.
Andi Sinjaya sebelumnya disebut-sebut sebagai perwira polisi berpangkat AKBP yang dicopot dari jabatannya sebagai Kasatreskrim karena isu tak sedap.
AKBP ANdi Sinjaya Ghablib kini ditempakan sebagai Koorgadik Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya.
Kabat terbaru soal AKBP Andi SInjaya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan klarfikasi soal isu pencopotan.
Kombes Yusri Yunus menegaskan, informasi yang menyebutkan bahwa AKBP Andi Sinjaya Ghalib dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan adalah tidak benar.
Menurut Yusri, Andi hanya dimutasi dari jabatannya berdasarkan Surat Telegram (ST) nomor ST/13/I/KEP/2020.
Dan Kini, Andi menjabat sebagai Koorgadik Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya.
Adapun, jabatan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan kini dijabat oleh AKBP Mochammad Irwan Susanto.
"Dia (AKBP Andi Sinjaya Ghalib) bukan dicopot, itu mutasi rutin biasa. Kenapa? Karena dia ada jabatan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020).
Informasi pencopotan jabatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib awalnya berembus saat Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi pencopotan itu.
Dalam keterangan tertulis, Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan bahwa pencopotan jabatan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan itu diduga karena ada oknum penyidik Polres Jakarta Selatan yang melakukan pemerasan untuk menyelesaikan suatu kasus tindak pidana. Oknum polisi itu diduga meminta uang senilai Rp 1 miliar.
"Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada Polri yang sudah mencopot penyidik Polres Jakarta Selatan yang meminta uang Rp 1 miliar kepada pelapor Budianto," ujar Neta.
"Tindakan tegas ini perlu dilakukan Polri kepada anggotanya yang brengsek agar citra Polri terjaga dan kepercayaan publik kepada jajaran kepolisian tetap terbangun," lanjutnya.
Sementara itu, Yusri mengaku tak mengetahui informasi pemerasan itu. Dia kembali menegaskan bahwa rotasi jabatan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan merupakan hal biasa dalam Polri.