Polemik Keraton Agung Sejagat

Totok Santoso Kaitkan Keraton Agung Sejagat dengan Janji Runtuhnya Majapahit, Polisi Turun Tangan

Kemunculan sosok Totok Santoso atau bernama lengkap HRH Toto Santoso Hadiningrat menggegerkan publik khususnya masyarakat Purworejo, Jawa Tengah.

ST via TribunJateng
6 Fakta Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Batu Besar Tiba-tiba Muncul Pukul 3 Dini Hari 

TRIBUNBATAM.id - Kemunculan sosok Totok Santoso atau bernama lengkap HRH Toto Santoso Hadiningrat menggegerkan publik khususnya masyarakat Purworejo, Jawa Tengah.

Kemunculan Totok Santoso diiringin dengan pernyataan bahwa ia merupakan seorang raja dari Keraton Agung Sejagat yang mendadak muncul di Purworejo.

Keraton Agung Sejagat yang dipimpin oleh Totok Santoso sebagai raja ini dikabarkan tak hanya memimpin wilayah Purworejo, melainkan juga dunia.

Lantas siapa sebenarnya sosok Totok Santoso ini?  Inilah beragam fakta tentang sosok Totok Santoso.

Berikut ulasan fakta tentang Totok Santoso yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber :

1. Klaim Zaman Majapahit

Kerajaan ini dipimpin oleh sepasang raja dan ratu, yaitu Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja dan Dyah Gitarja alias Kanjeng Ratu.

Keraton Agung Sejagat ini mengklaim memiliki sebuah keraton dengan bentuk kekinian.

Namun keraton kekinian tersebut diketahui masih belum selesai dibangun di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.

“Kami muncul untuk menunaikan janji 500 tahun runtuhnya Kerajaan Majapahit di tahun 1518,”  tutur Totok yang menasbihkan dirinya sebagai Rangkai Mataram Agung, Minggu (12/1/2020) mengutip dari Grid.id.

Menurut Totok, hal ini terkait dengan perjanjian yang dibuat oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa terakhir Majapahit dengan orang Portugis pada 1518.

Kekalahan Portugis dalam berabad-abad silam, dijelakan Totok, dapat diartikan kembalinya kekuasaan dunia ke wilayah nusantara.

2. Janji beri uang ratusan dollar

Totok sendiri mengklaim dirinya memiliki pengikut sebanyak 425 orang yang siap melakukan kirab keliling kampung.

Terkiat klaim dirinya yang menjadi pemimpin dunia, Totok mengaku bisa mengubah sistem politik global.

"Kami ada untuk mempersiapkan kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa," tutur Totok.

Pada tahun 2016 lalu, Totok diketahui pernah meramalkan sesuatu yang dianggap hampir terjadi pada tahun ini,

Ia juga pernah menjanjikan uang ratusan dollar AS (jutaan rupiah) per bulan kepada setiap warga di Yogyakarta.

Melalui organisasi Jogja Development Comiittee (Jogja DEC), Totok menjanjikan akan membagikan uang sebesar 100 hingga 200 dollar AS per bulan kepada setiap anggotanya.

Uang tersebut diklaim berasal dari sebuah bank di Swiss yang menyimpan Esa Monetary Fund.

Sebuah dana, yang diklaim Totok, akan dibagikan kepada warga untuk memberi kesejahteraan kepada warga Indonesia.

Sebuah berita pada 2016 menyebut banyak anggota Jogja DEC memilih mundur karena janji pembagian uang tersebut tak pernah terwujud.

3. Alasan memilih Purworejo sebagai pusat kerajaan

Mengenai pemilihan Purworejo sebagai pusat kerajaan, Totok beralasan bahwa di Yogya dan Solo suah keburu berdiri kerajaan Mataram.

Totok sendiri mengklaim dirinya memiliki pengikut sebanyak 425 orang yang siap melakukan kirab keliling kampung.

4. Prediksi perang dunia III di tahun 2020

Dipantau dari akun instagram pribadinya, Totok Santoso sempat mengunggah foto berisi prediksi yang bakal terjadi di tahun 2020.

Seolah prediksi tersebut menjadi kenyataan, Totok mengunggah foto dengan tulisan 'The road to World War III" dalam unggahannya.

Kini prediksi yang disampaikn Totok seolah menjadi kenyataan setelah memanasnya perang antara Amerika Serikat dan Iran.

5. Klaim punya misi hentikan perang dunia III

Dalam unggahan yang dibagikan di tahun 2016 hampir bersamaan dengan prediksi perang dunai III.

Nyatanya Totok kembali mengunggah foto menyandingkan ia dengan sosok Doughlas McArthur.

Totok menyebut ia dan Doughlas sama-sama mengemban tugas untuk menghentikan perang dunia walau berbeda era.

Totok mengatakan bahwa ia akan mengambil langkah berbeda dnegan Doughlas yang memakai genosida untuk menghentikan perang.

Totok mengatakan kalau ia akan menghentikan perang dengan cinta dan kedamaian.

Polisi dan TNI Turun Tangan

Pengakuan Keraton Agung Sejagat di Purworejo membuat heboh masyarakat.

Polres Purworejo menyelidiki munculnya Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo atau Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) yang membuat resah masyarakat.

Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan mengatakan pihaknya masih melakukan koordinasi.

"Kita dari pihak Polres sudah berkoordinasi dengan Pemda, Dandim, untuk sama-sama meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujar Wakapolres saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Pihaknya akan mempelajari lebih jauh terkait Keraton Agung Sejagat (KAS) terutama terkait dengan pernyataan kekuasaan meliputi seluruh dunia.

Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh para punggawa pengikutnya menyatakan kekuasaanya meliputi seluruh dunia.

Soal dugaan adanya makar, pihak kepolisian belum bisa memastikan hal itu.

"Kita belum menerima informasi itu langsung dari pihak yang bersangkutan. Sebab informasi di luar sana masih simpang siur. Ada yang bilang nguri-nguri budaya, ada yang mendirikan kerajaan," ujar Wakapolres Purworejo.

Wakapolres mengatakan sampai dengan saat ini belum ada laporan resmi dari siapapun terutama perwakilan warga masyarakat terkait hal tersebut.

"Artinya ada ataupun tidak ada laporan kita akan turun, termasuk kemarin bertemu dengan kepala desa, camat yang berupa tembusan kepada bupati," imbuhnya.

Sekarang pihak kepolisian masih memonitor kondisi di Desa Pogung.

Yang memonitor dari luar ataupun dalam, yaitu baik dari kepolisian langsung atau warga masyarakat sendiri. 

Kodam IV Diponegoro selidiki tujuan Kerajaan Agung Sejagat

Kodam IV Diponegoro saat ini masih menyelidiki Kerajaan Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.

Hal ini disampaikan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa selepas membuka acara HUT ‎Penerangan Kodam (Pendam) IV/Diponegoro, ke 69, Selasa (14/1/2020).

Dia menegaskan pihaknya sedang mengumpulkan informasi terkait keberadaan KAS yang sedang viral di media sosial tersebut.

Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa membuka acara HUT ?Penerangan Kodam (Pendam) IV/Diponegoro, ke 69, Selasa (14/1/2020) pagi.
Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa membuka acara HUT ?Penerangan Kodam (Pendam) IV/Diponegoro, ke 69, Selasa (14/1/2020) pagi. (Capt foto / Iwan Arifianto)

"Kami mau cek dulu dan selidiki seperti apa tujuan dan kegiatan kerajaan itu," ujarnya.

Kasdam mengaku sudah mendapat informasi terkait KAS. Namun belum dapat menyimpulkan KAS merupakan kelompok makar atau tidak.

"Kepastian makar atau tidak kami harus memastikan terlebih dahulu.

Nanti tindakan seperti apa yang kami ambil, kami sampaikan berikutnya," tegas Kasdam.

Proses Pembangunan Keraton Agung Sejagat sampai saat ini masih terus dikerjakan.

Terlihat ada sebuah bangunan kerangka mirip saka atau tiang-tiang dari kayu berdiri kokoh seperti akan menjadi sebuah pendopo.

Di sisi yang lain yang kurang lebih 20 meter dari bangunan pendopo,

Terdapat sebuah kolam atau sendang yang memiliki sumber air tapi tidak terlalu jernih.

Sementara di sudut lain juga ada sebuah batu besar di gubug kecil agar tidak terhindar dari hujan atau panas secara langsung.

Seperti yang diinfokan sebelumnya bahwa, rumah dan lahan yang saat ini ditempati menjadi Keraton Agung Sejagat adalah milik dari Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.

Diketahui ternyata Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat adalah bagian dari punggawa keraton atau sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.

"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat kepada Tribunjateng.com.

Sumarni (56) yang merupakan tetangga perisis keraton mengatakan jika para pengikutnya berpandangan aneh dan diluar kebiasaan.

Salah satu konsep pemikirannya adalah bahwa negara tidak akan sejahtera jika tidak dipimpim oleh kaisar.

Sang Kaisar sendiri adalah Totok Santoso Hadiningrat dianggap akan menjadi pemimpin dan menguasai dunia.

Namun sayang ketika ditanya terkait ijin mendirikan perkumpulan, Sumarni mengatakan jika salah satu dari mereka menjawab bahwa mereka tidak perlu ijin.

"Ketika ditanya apakah sudah ada ijin, mereka menjawab tidak perlu ijin di Indonesia.

Hal itu karena pengaruhnya yang sudah internasional," katanya.

Deretan Klaim Totok  dan Reaksi Ganjar Pranowo

Kabar kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah menghebohkan masyarakat.

Bukan hanya kemunculannya yang mendadak, tetapi klaim Raja  Keraton  Agung  Sejagat  Totok  Santosa Hadiningrat.

Totok tengah naik kuda dan hebohnya Kerajaan Agung Sejagat Purworejo
Totok tengah naik kuda dan hebohnya Kerajaan Agung Sejagat Purworejo (ISTIMEWA)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul 5 Fakta Totok Santoso Ngaku Raja Keraton Agung Sejagat, Sempat Prediksi Perang Dunia ke Tiga, https://sumsel.tribunnews.com/2020/01/14/5-fakta-totok-santoso-ngaku-raja-keraton-agung-sejagat-sempat-prediksi-perang-dunia-ke-tiga?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved