Polemik Keraton Agung Sejagat
Bukan Suami Istri, Ternyata Ini Fakta Hubungan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Fanni Aminadia hanyalah teman dekat Totok Santoso Hadiningrat.
Bukan Suami Istri, Ternyata Ini Fakta Hubungan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat
TRIBUNBATAM.id- Publik dihebohkan dengan kehadiran Keraton Agung Sejagat di Purworejo.
Serta sosok Raja dan Ratunya. Belakangan ikut terungkap jika Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, ternyata bukan istri dari Totok Santoso Hadiningrat, yang diketahui sebagai raja.
Hal itu terbongkar setelah polisi menangkap Totok dan Fanni.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Fanni Aminadia hanyalah teman dekat Totok Santoso Hadiningrat.
Rycko juga mengungkapkan, keduanya bukanlah warga asli dari Purworejo, Jawa Tengah.
• Tugas Khusus Fanni Aminadia, Ratu Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Terbongkar Deretan Bisnisnya
• Rumah Totok Susanto, Penguasa Keraton Agung Sejagat di Ancol Telah Ludes Terbakar
Menurutnya, raja dan ratu Keraton Agung Sejagat ini mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.
Sementara terkait tempat tinggal, keduanya mempunyai indekos di Yogyakarta.
Mengutip TribunJateng.com, Fanni Aminadia memiliki dua usaha bisnis.
Usaha bisnis yang dimiliki oleh perempuan kelahiran 1979 ini berupa salon kecantikan dan restoran.
Hal tersebut disampaikan Ratu Dyah Gitarja melalui laman Facebook pribadinya, Fanny Aminadia.
Bisnis salonnya bernama Nabila Beauty Care, sedangkan bisnis kulinernya bernama Angkringan Mepet Sawah Ambu.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Kamis 16 Januari 2020, Gemini Coba Olahraga Baru, Leo Stres, Pisces Gelisah
• Ramalan Zodiak Asmara Hari Kamis 16 Januari 2020, Capricorn Sibuk, Pisces Jatuh Cinta
Melansir TribunJogja.com, raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat dikabarkan pernah mengaku sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara dalam organisasi yang bernama Jogja Development Committee (DEC) pada 2016 silam.
Direktur Reskrimum Polda DIY, AKBP Burkan Rudy Satria membenarkan bahwa organisasi Jogja DEC pernah melancarkan aksinya di wilayah DIY.
Namun, ormas itu selalu berpindah-pindah tempat di daerah Sleman.