Pesawat Terbang dari Mesin Motor Akhirnya Mengudara, Perakitnya Tak Tamat SD & Belajar dari Youtube
Haerul, montir pesawat buatan itu pun lantas jadi perbincangan orang ramai karena karyanya sukses mengudara.
Menanggapi hal ini, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid pun turut memberikan komentar.
Menurutnya, usaha yang dilakukan oleh Haerul patut dibanggakan dan diberi apresiasi.
"Tentu kami patut berbangga, karena ada putra daerah yang mampu melakulan hal yang luar biasa itu (menerbangkan pesawat)," ucapnya.
Hanya saja, tetap dibutuhkan pengujian dari pihak yang ahli di bidangnya untuk mendeteksi kelayakan pesawat tersebut.
Baik dari segi kemampuan terbangnya, ketahanannya, mesinya, dan sebagainya.
"Kalau untuk kebutuhan profesionalitas jangka panjang, uji kelayakan dari orang yang ahli tentu dibutuhkan," papar Irwan.
Namun, tegasnya, apresiasi dari pemerintah Kabupaten Pinrang tetap ada untuk Haerul.
"Apa yang dilakukan Haerul bukanlah hal mudah. Butuh kemampuan khusus untuk itu. Oleh karenanya, kami sangat memberi apresiasi," pungkas Irwan yang juga mantan Ketua DPRD Pinrang ini
Menariknya, pesawat rakitan ini menggunakan mesin motor Kawasaki 2T. Itu berarti bahan bakar yang dibutuhkan hanya berupa bensin.
"Bahan bakarnya bensin," kata Haerul.
Untuk pembuatan badan pesawat secara keseluruhan, ucapnya, dibutuhkan sejumlah barang rongsokan. Seperti besi, aluminium, parasut, hingga kayu.
"Baling-balingya dari kayu, badannya dari besi dan aluminium, dan sayapnya terbuat dari pembungkus parasut mobil. Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan," jelas Haerul
Pria yang tak tamat SD ini membeberkan, proses pembuatan pesawat miliknya itu memakan biaya hingga Rp 25 juta.
"Itu terhitung saat kami memulai pembuatan sejak Oktober 2019," pungkas Haerul.

Haerul (33), sang pembuat pesawat asal Kelurahan Pallameang ,Kecamatan Matiro Sompe, Kabupaten Pinrang, ternyata tak tamat Sekolah Dasar (SD).