Masalah Baru Angkutan di Batam, Adob Bawa 2000 Driver Demo Maxim, Tarif Jadi Pemicu

Aliansi Driver Online Batam (Adob) akan menggelar unjukrasa di depan kantor Maxim Batam, Rabu (22/1/2020).

Istimewa
Transportasi Online Maxim 

TRIBUNBATAM.id - Aliansi Driver Online Batam (Adob) akan menggelar unjukrasa di depan kantor Maxim Batam, Rabu (22/1/2020).

Aksi unjukrasa Adob ke kantor Maxim Batam menjadi masalah baru bagi angkutan di Batam.

Masalah sebelumnya yakni belum adanya penyelesaian konflik antara angkutan online dan konvensional di Batam.

Adob menganggap Maxim menyalahi aturan karena menerapkan tarif yang tidak sesuai ketentuan.

Gusril Kordinator Adob menjelaskan tarif Maxim  yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12  tahun 2019 Tentang Tarif Dasar Minimum Tarif Driver Online berbasis Aplikasi.

"Tidak adanya kesetaraan tarif antara aplikator Maxim dengan aplikator yang lainnya yang ada di Batam sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No 118 Tahun 2019," ujarnya pada Tribun Batam Minggu (19/1/2020)

Lebih lanjut dijelaskan Gusril apa yang disampaikan itu yang mendasari aksi unjuk rasa yang akan di gelar Rabu mendatang.

"Aksi kami tersebut meminta pihak Maxim untuk menjalan peraturan dan perundangan - undangan yang ada di Indonesia terkait  penerapan tarif," ujarnya.

Gusril menilai tarif Maxim tidak manusiawi dan mematikan  Driver online yang lain.

"Penerapan tarif sebesar Rp 5000 oleh Maxim itu mematikan yang lain," Pungkasnya

Gusril mengatakan aksi yang akan dilakukan Rabu mendatang tersebut telah mengalami proses panjang, dari baik melalui audensi, mediasi dengan berbagai pihak.

"Kita sudah dimediasi oleh pihak kepolisian dengan pihak Maxim dan kita menunggu sampai tanggal 20 Januari 2020, jika tidak ada penyesuaian tarif dari Maxim maka kami akan menggelar unjuk rasa," lanjutnya.

Gusril mengatakan aksi yang akan digelar pada Rabu mendatang kurang lebih akan membawa kurang lebih 2000 driver yang tergabung dari komunitas Driver Online di kota Batam.

Kisruh angkutan konvensional dan online

Polemik berkepanjangan antara sopir taksi konvensional dan taksi online di Kota Batam menjadi atensi Kepolisian Daerah (Polda) Kepri.

Hal ini ditegaskan oleh Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt.

"Tentu. Kami juga akan mengikutsertakan instansi terkait," ungkapnya kepada Tribun Batam, Sabtu (18/1/2020).

Pasalnya, jika polemik ini dibiarkan maka akan mengganggu situasi kondusif di Kota Batam.

Apalagi sampai harus memakan korban seperti keributan di kawasan Mega Mall Batam Centre, Rabu (15/1/2020) lalu.

Dari keributan itu, seorang pengemudi taksi online dikeroyok oleh tiga oknum tak bertanggungjawab.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Batam, Safrul Bahri menyebut, polemik ini harus direspon tegas oleh Pemerintah Provinsi Kepri, dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kepri.

"Ini harus segera disikapi tegas. Jangan sampai berlarut," terangnya.

AMH Dijenguk Rekannya di Kantor Polisi

Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini masih mencari keberadaan dua pelaku pengeroyokan terhadap pengemudi taksi online di kawasan Mega Mall Batam Center, Rabu (18/1/2020) lalu.

Kedua orang itu kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dari informasi yang Tribun Batam dapatkan, satu dari dua pelaku ini memang kerap terlibat dalam keributan antara sopir taksi konvensional dan taksi online di Batam.

"Satu orang itu memang sering nampak. Tapi itu sudah diserahkan ke pihak berwenang untuk ditangani," ucap seorang pengemudi taksi online kepada Tribun Batam, Sabtu (18/1/2020).

Pria yang tak ingin disebutkan namanya ini pun berharap, konflik taksi di Batam dapat segera diselesaikan agar kenyamanan dan keamanan, baik pengemudi dan penumpang tak terganggu.

"Jangan ada korban lagi. Kasihan, kami sama-sama cari makan padahal. Kalau sudah berurusan dengan hukum itu sulit nantinya," pungkasnya.

Sementara itu, satu pelaku yang telah diamankan kini sedang diproses di Markas Polsek (Mapolsek) Batam Kota.

Pantauan Tribun Batam, beberapa pengemudi taksi konvensional juga terlihat mengunjungi pelaku berinisial AMH di Mapolsek Batam Kota sekitar pukul 15.27 WIB.

Tampak pula beberapa dari mereka datang menggunakan taksi berpelat kuning.

Polisi Buru 2 Pelaku Pengeroyokan Sopir Taksi Online, 1 Sudah Diamankan

Adu jotos antara sopir taksi konvensional dan taksi online di kawasan sekitar Mega Mall Batam Centre, Kota Batam, beberapa hari lalu berbuntut panjang.

Terbaru, Kepolisian Daerah (Polda) Kepri berhasil menangkap satu dari tiga pelaku pengeroyokan terhadap pengemudi taksi online.

Selain itu, konflik berkepanjangan ini seolah menjadi atensi dari pihak kepolisian.

Pasalnya, dua orang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Dua masih DPO. Satu pelaku kini diproses di Mapolsek Batam Kota," terang Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt, Sabtu (18/1/2020).

Sementara itu, konflik antara sopir taksi konvensional dan taksi online di Kota Batam seperti tidak ada habisnya.

Pihak terkait juga sampai saat ini dinilai tidak bertindak tegas terhadap permasalahan tersebut.

Beberapa waktu lalu, kembali terjadi keributan antara sopir taksi online dan taksi konvensional di daerah Batam Center, Kota Batam.

Dari keributan itu, seorang sopir taksi online menjadi korban pemukulan sampai mesti diopname di RS Graha Hermine Batu Aji Kota Batam.

Tim Opsnal Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri, Opsnal Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota bergerak cepat atas laporan warga.

Mereka mengamankan seorang pelaku pengeroyokan terhadap seorang sopir taksi online pada Sabtu (18/1/2020).

Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto menyampaikan, tindak pidana pengeroyokan ini terjadi pada Rabu (15/1/2020) di depan Mega Mall Kota Batam.

Hal itu berdasarkan Laporan Polisi no : LP-B / 47 / I / 2020 / SPKT-Resta Barelang, tanggal 15 Januari 2020 dengan korban berinisial BR.

Arie menjelaskan, kejadian pengeroyokan berawal saat korban dihubungi oleh temannya dan mengatakan ia dihadang oleh sopir taksi konvensional di pintu keluar parkir Mega Mall Kota Batam.

"Korban datang bermaksud memisahkan namun para pelaku yang berjumlah tiga orang itu melakukan pemukulan terhadap korban dibagan bibir, hidung dan perut sehingga harus opname dan dirawat di Graha Hermine Batu Aji Kota Batam," ujar Arie.

Arie mengatakan, menindaklanjuti kejadian tersebut Tim Opsnal melakukan pencarian terhadap pelaku dan setelah dilakukan pencarian, tim berhasil mengamankan satu dari tiga pelaku yang teridentifikasi.

Pelaku yang berhasil diamankan berinisial AMH dan terhadap dua orang pelaku lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Selanjutnya AMH dibawa ke Mapolsek Batam Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tak Pernah Jera, Taksi Konvensional dan Taksi Online di Batam Ribut Lagi, Kejadian di Batam Center

Sebelumnya diberitakan, seolah tak ada jeranya, keributan antara taksi konvensional dan taksi online di Kota Batam kembali terjadi, Rabu (15/1/2020).

Bertempat di sekitar kawasan Mega Mall Batam Center, keduanya bahkan terlibat adu fisik.

"Masalah masih sama. Karena jemput penumpang," kata salah seorang pengemudi taksi online, Indra kepada Tribun Batam.

Bahkan, kata Indra lagi, rekannya sempat terkena hantaman bogem mentah dari salah seorang oknum.

Dia menjelaskan, permasalahannya bermula saat rekannya akan menjemput penumpang di sekitar kawasan mal megah itu.

Namun, tak lama berselang lama, kerumunan taksi konvensional datang menghadang sehingga cekcok pun tak dapat dihindarkan.

Padahal sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Kepri menyebut kedua belah pihak akan dikumpulkan kembali untuk membahas perkara red zone atau titik jemput penumpang.(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Alamudin/bob)

(TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved