Kunjungan Wisatawan Menurun, Pengelola Resort di Lagoi Kumpulkan 299 Drum Limbah Minyak di Bintan
Group General Manager (GGM) PT BRC, Abdul Wahab mengumpulkan 299 drum berisi limbah minyak sejak November 2019. Dampaknya kunjungan wisatawan menurun
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman

Jajaran Polsek Gunung Kijang bersama warga dan Ormas Melayu Raya bergotong royong membersihkan bibir pantai Trikora Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, yang tercemar limbah lumpur minyak hitam (sludge oil).
Kapolsek Gunung Kijang AKP Monang Parlagutan Silalahi menyampaikan, kegiatan gotong royong ini merupakan keprihatinan masyarakat dengan kondisi pantai yang tercemar limbah namun tidak diperhatikan serius oleh dinas terkait.
"Padahal perihal urusan limbah merupakan tugas dari dinas terkait yang berwenang untuk mengambil langka penanganannya," ucap Monang, Rabu (15/1/2020).
"Limbah-limbah yang mencemari pantai itu kita kumpulkan dan kita masukkan kedalam beberapa lubang yang sudah kami gali. Karena tidak ada tempat penampungan limbahnya," ungkapnya.
Monang menambahkan, dengan adanya upaya pembersihan limbah itu, suasana pantai di desa malang rapat kembali bersih dan asri dengan pasir putih yang ada dilokasi.
"Sudah kembali bersih lagi,minimal bisa digunakan warga untuk beraktifitas lagi,"ungkapnya.
Anggota Polsek Gunung Kijang menemukan 11 karung limbah lumpur minyak (sludge oil).
Temuan limbah itu mereka temukan di dua lokasi dekat bibir pantai. Limbah minyak itu diketahui terdampar di sebuah resort di Pantai Trikora dan dekat Pelabuhan Dakomas Malang Rapat.
Kapolsek Gunung Kijang AKP Monang Parlagutan Silalahi mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen untuk membersihkan limbah lumpur minyak tersebut.
"Sedangkan untuk yang dipelabuhan, kita koordinasi dengan rt setempat untuk sama-sama membersihkan,"ungkapnya.
Sementara itu dari informasi yang diperoleh hingga saat ini, limbah minyak hitam hampir mencemari sebagian besar pesisir pulau Bintan. Seperti di Lagoi, Trikora hingga sampai Pantai Senggiling sudah tercemar limbah.
Bukan yang Pertama
Limbah lumpur minyak diketahui bukan yang pertama memburat kotor pesisir pantai di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Memasuki musim angin utara, limbah sludge oil mencemari sejumlah resort di Bintan, Kepulauan Riau.
Limbah hitam itu merupakan limbah musiman yang hampir datang setiap tahun di musim angin utara.
Limbah minyak hitam (Sludge oil) yang sudah mencemari pasir putih dibibir pantai tersebut.
"Limbah oli hitam kiriman yang datang sepekan ini mengotori bibir pantai resort sudah ada 8 drum,"ujar salah satu pekerja pembersih pantai, Eddy, Minggu (22/12/2019).
Eddy juga menuturkan, bahwa pencemaran limbah ini sudah sering terjadi terutama memasuki musim angin utara.
Limbah-limbah yang berasal dari tengah lautan itu diseret ombak dan menumpuk dibibir pantai.
"Limbah oli hitam itu langsung kita bersihkan,agar tidak mengganggu penggunjung.Nanti setelah dikumpulkan rencananya akan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH),"ungkapnya.
Sementara itu, atas pencemaran oli hitam di sejumlah resort itu, tim dari Polres Bintan sebelumnya sudah mengecek pencemaran di sejumlah pesisir pantai pulau Bintan.
Limbah-limbah yang menggumpal itu datang dari tengah lautan yang diduga berasal dari pencucian tangki kapal.
Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Agus menuturkan, limbah minyak hitam di kawasan wisata lagoi di bawa laut berasal dari perairan Out Port Limited' (OPL) di perairan perbatasan Kepri.
"Pihak Resort juga menerangkan hal yang serupa, bahwa limbah tersebut merupakan kiriman dari perairan lepas saat musim angin utara dan limbah itu baru ditemukan Jumat (13/12) kemarin,"ungkapnya.
Agus juga menuturkan, atas temuan itu masing-masing pengelolah resort telah melakukan upaya pembersihan limbah tumpahan minyak hitam tersebut secara manual.Dengan cara mengumpulkannya di TPS masing-masing resort.
"Kita juga telah berkoordinasi dengan DLH Provinsi Kepri untuk menyediakan drum untuk tempat penampungan limbah minyak hitam,”terangnya.
Agus juga menambahkan, temuan pencemaran limba oli hita itu juga sudah disampaikan ke Polda Kepri.
"Sudah disampaikan perihal temuan limbah lumpur minyak hitam itu ke Polda Kepri," ujarnya.(tribunbatam.id/alfandisimamora)