Kenali Bahaya Ular Weling yang Menewaskan Bocah di Bandung, Pasif dan Berbisa Mematikan

Akibat gigitan ular weling, bocah yang kerap akrab dipanggil Adi itu tewas atau meninggal dunia pada Rabu (22/1/2020).

|
pixabay
Ular weling 

TRIBUNBATAM.id- Seorang bocah 11 tahun meninggal dunia akibat digigit seekor Ular Weling di kediamannya.

Bocah bernama Hadi Ramdani atau Adi Ramdani itu diketahui tinggal di kawasan Ujungberung, Kota Bandung.

Akibat gigitan Ular Weling, bocah yang kerap akrab dipanggil Adi itu tewas atau meninggal dunia pada Rabu (22/1/2020).

Plt Camat Ujungberung Didin Dikayuana menyebutkan, sang bocah memang tinggal di kawasan perumahan padat.

Di belakang rumahnya, ada beberapa tumbak sawah kering.

Disebutkan, Adi bisa memiliki ular weling karena menangkap dari dekat rumahnya.

Kenapa Ular Bermunculan Jelang Imlek, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia: Ular Sedang Mudik

Kronologi Bocah 11 Tahun Tewas Digigit Ular Weling di bandung, Sempat Pamer dan Bilang Tak Berbisa

"Dia menangkap ular weling di dekat rumahnya," kata Didin seperti yang dimuat Kompas.com.

Menurutnya, sang bocah sempat menunjukkan ular tangkapannya kepada teman-temannya.

Tetangga Adi Ramdani sempat mengingatkan jangan bermain dengan ular weling karena ular tersebut berbisa.

Namun, Adi tak menggubrisnya dan justru menyebut bisa ular tersebut telah dibuang.

"Korban bersikukuh bahwa ular tersebut sudah dibuang bisanya," katanya.

Disebutkan juga, bocah asal Ujungberung itu berencana akan menjual ular tersebut.

Ramalan Zodiak Asmara Jumat 24 Januari 2020, Hubungan Libra Hambar, Gemini Bingung, Leo Positif

Ramalan Zodiak Jumat 24 Januari 2020, Cancer Merasa Sedih, Gemini Hari Progresif Menantimu

Berdasarkan kronologinya, Hadi Ramdani digigit ular weling ketika memamerkan ke teman-temannya.

Kemudian, ia pun pulang ke rumah. Namun, orangtuanya belum pulang ke rumah. Ayahnya masih bekerja, sedangkan ibunya sedang ikut rapat di Kelurahan Pasirjati.

Namun, kondisi bocah tersebut semakin buruk akibat gigitar ular.

Mulutnya berbusa dan tangannya menggaruk-garuk lantai. Kondisi itu dilihat langsung oleh ibunya ketika tiba di rumah.

Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id di Kota Bandung, orangtua sang bocah sempat membasuh tubuh anaknya yang kena gigitan ular, menggunakan air hangat yang ditambah garam.

Kemudian, disebutkan juga daerah tubuh yang kena gigitan ular juga diikat.

Hal itu disampaikan Danton 1 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Solehudin.

"Orang tua sempat memberikan pertolongan pertama pada Andi dengan membasuh pakai air hangat ditambah garam dan diikat di bagian yang digigit," katanya.

Kemudian, sang bocah pun langsung dilarikan ke RSUD Ujungberung untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, nyawanya tak tertolong. Ia meninggal dunia setelah digigit ular berbisa.

"Korban sempat dibawa ke RSUD Ujungberung namun nyawanya tidak tertolong," kata Solehudin.

Solehudin juga mendapatkan informasi bahwa sang bocah digigit ular welang bewarna hitam dan putih, yang ditemukan korban di masjid dekat rumah.

Sebelum bocah di Ujungberung, beberapa waktu lalu juga sempat heboh berita seorang satpam di Serpong yang tewas akibat gigitan ular weling.

Gigitan ular weling memang mematikan. Hal ini bahkan dijelaskan Panji Petualang melalui salah satu vlog-nya.

Menurut Panji Petualang, ular weling atau bungarus candidus termasuk dalam suku atau golongan Elapidae.

Ular berbisa itu masuk ke dalam keluarga besar ular kobra.

"Ular weling jenis Bungarus spesies, Bungarus adalah keluarga ular golongan Elapidae yang masuk dalam keluarga besarnya kobra, hanya mereka berbeda spesies," ujarnya.

Di antara ular Elapidae, ular berbisa itu termasuk pasif dan cenderung jinak. Berbeda dengan ular king kobra yang sangat agresif.

"Di antara jenis elapidae, memang jenis bungarus termasuk ular yang pasif, tidak seperti king kobra yang sangat agresif, bungarus cenderung jinak," kata Panji Petualang.

Namun, tetap saja ancaman gigitan ular berbisa itu tak bisa dielakkan. Apalagi jika ular weling merasa terusik atau terancam.

Saat sang ular berada dalam kondisi terancam, maka akan lansgung melancarkan gigitan.

"Ketika mereka merasa terusik dan terancam, mereka tak akan segan menggigit," katanya.

Panji Petualang menyebut, ular weling memang sulit ditebak. Ular tersebut disebut nyaris mirip dengan ular paling mematikan di dunia, yaitu ular laut.

"Ular weling, berbisa namun pasif, aktif di malam hari, hampir mirip ular paling mematikan di dunia yaitu ular laut, namun mereka sulit ditebak," katanya.

Ia pun menyebut, secara umum ular berbisa itu sudah memiliki bisa ular sejak menetas dari telurnya.

Hal inilah yang perlu diwaspadai. Gigitan ular berbisa yang masih kecil, termasuk ular weling, jauh lebih mematikan.

"Sejak menetas dari telur, ular berbisa sudah berbisa bahkan gigitannya justru lebih berbahaya drai ular lebih besar," kata Panji Petualang.

Hal ini disebabkan ular yang masih kecil belum bisa mengontrol bisa dalam tubuhnya.

"Ular kecil belum bisa mengontrol dari bisa yang mereka keluarkan," katanya.

Sebagai informasi tambahan, diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, ular weling ini banyak di temukan di Asia Tenggara.

Di Indonesia, jenis ular ini menyebar di Jawa hingga Bali. Biasanya, ular weling kerap ada di kawasan pedesaan hingga perkotaan.

Ular berbisa itu kerap hidup di saluran air, semak-semak, hingga sawah, dan perkebunan.

Selain itu, ular itu pun kerap hidup di hutan, bukit, tanah yang berpasir, hingga bebatuan.

Ular weling penampakannya belang-belang. Warnanya biasanya hitam putih, atau kuning putih.

Selain itu, ular weling memang memiliki bisa ganas yang mematikan.

Jenis bisanya, yakni neurotoksin. Bisa tersebut memang ganas sehingga bisa menyebabkan kematian.


Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ular Weling Tewaskan Bocah di Bandung, Panji Petualang Pernah Beberkan Bagaimana Ganasnya Ular Itu, https://jabar.tribunnews.com/2020/01/23/ular-weling-tewaskan-bocah-di-bandung-panji-petualang-pernah-beberkan-bagaimana-ganasnya-ular-itu?page=all.
Penulis: Widia Lestari

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved