13 Negara Telah Terkena Dampak, Virus Corona Kini Sudah Sampai di Malaysia
Malaysia telah mengumumkan ada dua orang yang terdiagnosa mengidap virus mematikan, Corona. Sementara itu, sudah ada 13 negara yang alami hal serupa.
TRIBUNBATAM.id - Penyebaran virus Corona menjadi sorotan karena jumlah korban terus bertambah.
Singapura hingga Perancis mengumumkan bahwa virus Corona sudah sampai di negaranya.
Virus yang berasal dari Wuhan, China ini bahkan dikabarkan telah sampai di Malaysia.
Dilansir dari Straits Herald, seorang wanita 65 tahun bersama dua orang cucunya yang berumur 11, 12 tahun terdiagnosa mengidap virus mematikan ini.
Berita ini juga sudah dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Malaysia.
Ketiganya memasuki wilayah Malaysia melalui Wilayah Johor.
• Pemkab Bintan Pastikan Dua Turis asal Wuhan Cina Negatif Virus Corona
Sebelumya, ketiganya terlebih dahulu mengunjungi Singapura.
Saat mereka memasuki wilayah Malaysia, tak ada tanda terserang virus corona.
Kini, seorang nenek dan dua cucunya ini tengah dirawat di Rumah Sakit Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
Hingga saat ini, setidaknya tiga belas negara sudah terkena dampak virus corona.
Di antaranya, China, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Hong Kong dan Macau.
20 Juta Orang Dikarantina, Jumlah Korban Virus Corona Meningkat, Singapura Umumkan 2 Pasien Baru
Virus corona terus mewabah dan semakin mengkhawatirkan pemerintah China, bahkan global.
Hanya dalam dua hari, jumlah korban tewas meningkat tajam dari 16 orang menjadi 26 orang, Jumat (24/1/2020).
Begitu juga jumlah penderita naik dua kali lipat dari 440 menjadi 830 pasien yang menderita pneumonia berat akibat virus tersebut.
Provinsi Hubei adalah penyumbang terbesar wabah ini, sehingga pemerintah memutuskan mengkarantina penduduk di Kota Wuhan dan beberapa kota sekitarnya.
Wuhan, yang berpenduduk 12 juta orang saat ini diisolir dan tidak satu orang pun warganya boleh keluar dari wilayah itu dengan alasan apapun.
Hal ini mengingat mobilisasi penduduk China menjelang Imlek sangat tinggi karena ada satu miliar penduduk yang mudik ke kampung halaman masing-masing atau berwisata ke tempat lain.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pihak berwenang juga memeriksa secara serius 1.072 kasus dan menaikkan wabah ini ke level yang paling tinggi, yakni level 1, menurut China Daily.
Jalan-jalan dan pusat perbelanjaan di Wuhan, pusat industri dan transportasi utama langsung sepi setelah pemerintah meminta penduduk yang tidak terjangkit untuk meninggalkan kota itu.
Angka ini sangat mengejutkan, sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai berpikir untuk menerapkan darurat kesehatan global. Pasalnya, temuan baru juga mulai bermunculan di banyak negara.
Singapura, misalnya, pada Kamis (22/1/2020) malam mengumumkan satu kasus, sehari kemudian menetapkan dua kasus baru dan Thailand juga menemukan tiga kasus baru sehingga saat ini ada lima orang yang dalam pengawasan serius.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), seperti dilansir Channel News Asia menyebutkan, pasien baru tersebut termasuk pria berusia 37 tahun, putra dari penderita pertama berusia 66 tahun.
Keduanya berasal dari Wuhan dan berlibur ke Singapura dalam satu rombongan sebanyak 10 orang. Namun, tujuh anggota keluarganya telah kembali ke China.
Kasus lainnya adalah seorang wanita berusia 53 tahun, juga asal Wuhan dan tiba di Singapura dengan penerbangan Scoot TR121 pukul 5.30 pagi pada 21 Januari lalu.
MOH mengatakan, wanita itu tidak menunjukkan gejala flu selama penerbangan ke Singapura, tetapi mengalami demam, batuk dan kedinginan pada sore harinya.
Wanita ini langsung berobat ke Rumah Sakit Raffles pada hari berikutnya dan langsung dibawa ke pusat karantina Rumah Sakit Tan Tock Seng.
MOH diberitahu tentang kasus yang diduga pada jam 3 pagi pada tanggal 23 Januari dan dinyatakan positif terkena virus pada tengah malam.
Wanita itu tinggal di J8 Hotel dan mengunjungi Orchard Road, Marina Bay Sands dan Gardens by the Bay, kata Depkes. Pemerintah langsung melakukan tindakan pencegahan dengan memeriksa seluruh hotel dan menutupnya dari tamu.
Wanita ini juga menggunakan transportasi umum di Singapura, termasuk MRT dan taksi sehingga pemerintah Singapura saat ini cukup sibuk melakukan pelacakan.
Namun untuk transportasi umum atau di tempat-tempat umum, penularan virus ini dinilai rendah, kata MOH.
Korban Naik Pesat
Di Wuhan, ibukota provinsi dan pusat wabah, 495 kasus telah dikonfirmasi pada Kamis tengah malam dan naik menjadi 833 pada Jumat.
Termasuk sejumlah kasus baru dikonfirmasi di empat kota di provinsi itu, termasuk Xiaogan dan Xiantao, lapor South China Morning Post.
Saat ini, 494 orang masih dalam karantina, 23 dalam kondisi kritis; 31 orang telah disembuhkan.
Pihak berwenang di provinsi ini melacak 3.653 kontak dekat pasien dan menempatkan mereka di bawah pengawasan medis pada Kamis malam, namun 877 telah dibebaskan.
Di seluruh China, dari 830 kasus yang dikonfirmasi, 177 dalam kondisi kritis dan baru 34 orang yang dinyatakan sembuh.
Virus ini muncul dari pasar makanan laut dan hewan di Wuhan dan seluruh pasar basah di kota itu kini ditutup total.
Virus baru ini menimbulkan kekhawatiran karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.
Jutaan warga China saat ini membatalkan niatnya untuk berpergian untuk merayakan Imlek. Apalagi setelah pemerintah China melarang festival apapun dan meminta warga untuk merayakannya di rumah sembari mengingatkan untuk memasak makanan hingga matang.
Zhong Nanshan (84), ahli pernapasan terkenal yang dijuluki “pahlawan SARS”, 17 tahun lalu, berangkat ke Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus.
Zhong mengepalai panel ahli Komisi Kesehatan Nasional untuk meneliti epidemi baru yang hingga kini masih menjadi perdebatan itu, lapor Guangzhou Daily.
Sementara itu, Presiden Xi Junping mengatakan Cina telah melakukan upaya keras untuk mencegah penyebaran penyakit. China siap bekerja dengan komunitas internasional untuk secara efektif mengekang coronavirus demi keamanan kesehatan global.
Xi membuat pernyataan itu dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel menjelang Tahun Baru Imlek.
Xi dikutip Kantor Berita Xinhua mengatakan, Beijing telah melakukan upaya habis-habisan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.
Merkel menghargai upaya China untuk menahan penyebaran penyakit menular secara tepat waktu, dan mengatakan Beijing tetap terbuka dan transparan dalam mengembangkan kerja sama internasional tentang wabah tersebut. Jerman siap memberikan dukungan dan bantuan kepada Cina, tambahnya. (yan/cna/scmp/chinadaily)
• Serbuan Virus Corona Meluas, 10 Negara Ini Konfirmasi Telah Tertular, Ada 41 Orang Tewas
• FOTO-Foto Lokasi Pasar Tradisional Kota Wuhan, Tempat Asal Virus Corona
• Viral Video Warga Wuhan Tumbang di Kerumunan Diduga Akibat Virus Corona, Seberapa Parah Virus Ini?
Artikel ini telah tayang di Kompas.Tv dengan judul Virus Corona Sudah Sampai Malaysia.