Kepala BP Batam Rudi Akui Belum Semua Pelabuhan di Batam Terpasang Thermal Scanner

Kepala BP Batam, HM Rudi menyebut, pelabuhan Nongsa Point Marina (NPM) belum dipasang thermal scanner karena kondisi pelabuhan yang terbuka.

TribunBatam.id/RomaUlySianturi
Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam, Muhammad Rudi meninjau Pelabuhan di Batam Centre, Senin (27/1/2020) siang. Rudi mengakui sejumlah pelabuhan di Batam belum terpasang thermal scanner. 
BATAM,TRIBUNBATAM.id - Pelabuhan Internasional di Nongsa Point Marina (NPM) belum terpasang thermal scanner.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi menyebutkan, pelabuhan Nongsa Point Marina (NPM) belum dipasang thermal scanner karena kondisi pelabuhan merupakan area terbuka. 
"Thermal Scanner ini harus berada di dalam ruangan ber-AC,” ujar Rudi saat meninjau thermal scanner di Pelabuhan Internasional Batam Center, Senin (27/1/2020).
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyiapkan ruangan khusus untuk menempatkan alat tersebut. Ruangan ini akan ditempatkan saat alur masuk pelabuhan. 
“Ada ruangan khusus di alur masuk itu juga. Jadi alurnya tidak berubah. Nanti mereka (para turis,red) akan protes," tuturnya.
 
 
Selain pelabuhan NPM, pelabuhan lokal diakui Rudi juga belum terpasang alat tersebut. Akan tetapi karena pelabuhan lokal, menurutnya tidak perlu diutamakan untuk pemasangan thermal scanner.
"Tempat yang harus ditekankan betul itu seluruh pelabuhan internasional,” tegasnya.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) KKP Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengakui pelabuhan NPM saat ini pemeriksaan suhu tubuh dilakukan secara manual. 
“Alat ini sama saja efektifnya dengan thermal scanner,” ujar Romero.
Diakuinya sejauh ini jumlah wisman yang menggunakan pelabuhan NPM juga tidak terlalu banyak, jika dibandingkan dengan pelabuhan internasional lainnya. Sehingga pengukur suhu tubuh secara manual dinilai efektif.
“Kalau diukur secara manual tidak bisa di pelabuhan ini, makanya pakai thermal scanner,” katanya.
Romero menjelaskan alat ini hanya sebagai salah satu metode yang disiapkan untuk antisipasi penyebaran virus corona. Jika pada saat mengkuru suhu tubuj tidak menunjukkan lewat dari 38 derajat celsius maka seseorang tersebut bisa lolos. 
“Ini salah satu metode saja, bisa saja tidak demam,” katanya. 
Namun khusus untuk wisman yang berasal dari negara China, maka pihaknya memberikan health alert card. Jika menunjukkan salah satu gejal maka penerima kartu tersebut segera melapor.
"Apabila ada gejala, maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit, di Batam ada RSUD Embung Fatimah dan RSBP,” tutur Rudi.
Sampai sejauh ini, selain China negara lain juga mengkonfirmasi ada kasus virus corona. Diantaranya: Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Australia, Paris,  Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam meminta pengawasan turis asing khususnya dari China yang akan masuk ke kota Batam diperketat. 
Pemerintah Kota Batam dan BP Batam wajib memasang alat pendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang atau thermal scanner di setiap pintu masuk kedatangan internasional.
"Di negara kita ada 19 daerah termasuk Batam yang harus memperketat pengawasan," ujar Anggota Komisi II DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho, Senin (27/1/2020).
Menurutnya, kondisi ini sebagai wujud pencegahan dampak penyebaran Virus Corona. DPRD menilai perlu dilakukan langkah pencegahan pengawasan di pintu gerbang masuknya penumpang internasional seperti bandara dan pelabuhan.
"Kami minta Pemko dan BP Batam memasang alat pendeteksi ini pada tiap pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan" kata Udin.
Dengan alat itu, petugas dapat mengetahui tingkat suhu tubuh seseorang. Sehingga, dapat diketahui apa penyebab tubuh mereka tinggi, sekaligus mengantisipasi masuknya Virus Corona.
"Dari yang kita ketahui, saat ini yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kami minta ini dipasang di semua pintu masuk," tutur mantan Sektretaris Komisi IV DPRD Kota Batam ini.
Menurutnya, pemerintah belum perlu melakukan pelarangan turis Tiongkok masuk ke Batam. Pengecekan virus via thermal scanner, menurutnya bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terindikasi atau tidak. 
"Saya rasa belum perlu keluar larangan seperti itu," kata Udin.

Penerbangan dari Shenzen, China ke Batam Dihentikan

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan, pemberhentian penerbangan itu merupakan keputusan dari travel China.

"Baru dihubungi Kepala Bandara, Direktur Badan Usaha Bandara (Bubu) Hang Nadim Batam, Suwarso bahwa penerbangan dari China ke sini dihentikan. Yang menghentikan travelnya, jadi bukan dari kita," ujar Rudi kepada awak media di Asrama Haji, Senin (27/1/2020).

Rencananya, pemulangan wisatawan asal China ke negara asalnya akan dilakukan Selasa (28/1/2020) besok. Hal ini sebagai wujud antisipasi penyebaran virus corona di Batam.

"Apa yang kalian (wartawan) minta sudah didengarkan. Jadi tinggal besok, mengembalikan yang dari sini ke negara asalnya. Mereka yang menghentikan penerbangannya ya. Bukan kita," tegas Rudi lagi.

Rudi belum mengetahui berapa lama pemberhentian penerbangan ini. Ia berharap, apabila persoalan virus corona ini sudah selesai, pihaknya akan membuka penerbangan kembali.

"Kalau sudah selesai persoalan Corona, mereka akan mengirim lagi," katanya.

 Mengerikan, Viral Video Pasien Penderita Virus Corona Badannya Sampai Bergetar & Kejang-kejang

 Turis China Masuk Batam, Bandara Hang Nadim Disemprot Disinfektan

Rudi juga mengaku bersyukur, tanpa keputusan kepala daerah di Batam, China akhirnya memberhentikan penerbangan ke Batam. Sehingga tidak perlu lagi Pemerintah mengeluarkan kebijakan.

"Tapi kita berterima kasih, karena tanpa keputusan kepala daerah, mereka menghentikan. Jadi sudah berhenti sendiri. Tidak perlu lagi kita mengeluarkan keputusan untuk menghentikan," ucapnya.

Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso membenarkan pemberhentian penerbangan ini, Senin (27/1/2020).

"Ya benar. Mulai besok sudah dihentikan. Yang menghentikan agen tur di sana (Tiongkok)," tegasnya kepada awak media.

Selain itu, Suwarso juga menyebut beberapa turis asal Tiongkok di Batam juga akan dipulangkan menuju negara asalnya.

"Masih ada tiga rombongan lagi yang akan dipulangkan. Malam ini juga ada. Itu mereka menggunakan pesawat Batik Air tipe Airbus 320," sambungnya.

Selain itu, Suwarso pun memastikan jika pesawat Batik Air sendiri akan memberangkatkan para turis ini ke Negeri Tirai Bambu, dan akan pulang dengan tidak membawa penumpang sama sekali setelahnya.

"Jadi malam ini berangkat, pagi berangkat lagi. Tapi tak bawa penumpang," ujarnya.

Pengawasan Ketat

Wali kota Batam, Rudi meminta Kepala Bidang terkait untuk memeriksa secara khusus wisatawan mancanegara dari China.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona ke Batam melalui Bandara Hang Nadim.

Diketahui, jadwal kedatangan via bandara yang berlokasi di Nongsa itu sebanyak 3 kali dalam sepekan, yakni Senin, Rabu serta Jumat.

"Saya titip kepada Kabidnya ini tolong diperiksa secara khusus karena masuknya via bandara. Tadi beliau sampaikan bahwa akan menambah petugas yang mengawasi," kata Rudi, Senin (27/1/2020).

Ditemui saat meninjau Pelabuhan Feri di Batam Centre, Rudi meminta agar dilakukan langkah cepat bila ditemukan sesuatu yang janggal, khususnya yang terindikasi VIrus Corona.

Ia menambahkan apabila ada ditemukan sesuatu yang janggal, Karantina Kesehatan, Direktur Rumah Sakit dan Pelabuhan segera ditangani khusus.

Rudi mengaku bersyukur sejauh ini di Indonesia belum ada yang terjangkit virus Corona. Semuanya berasal dari luar negeri.

"Ruangan isolasi asrama haji kami siapkan untuk membantu kalau dibutuhkan untuk menampung mereka," ucapnya.

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada pemberitahuan secara resmi mengenai larangan masuknya wisatawan mancanegara dari China. Pihaknya pun sejauh ini masih memberikan toleransi.

 Wisatawan China via Bandara Hang Nadim, Kadinkes Batam: Sementara dari Mereka Tidak ada yang Demam

 TURIS Shenzhen China Datang ke Batam, Bandara Hang Nadim Langsung Disemprot Disinfektant

"Kalau ada laporan khusus dari sana baru kita hentikan," katanya.

Mengenai kunjungannya ke Pelabuhan Feri di Batam Centre, Rudi ingin melihat secara rinci bagaimana sistem perekaman kepada pendatang yang masuk ke Batam.

Apabila suhu tubuh pendatang mencapai diatas 37 dan memasuki 38 derajat celcius berarti sudah merah dan ada pemerikaaan khusus.

"Alat ini hanya 1 alat yang mendeteksi awal saja. Para petugasnya tahu bahwa itu yang harus diperiksa kembali. Ada alat tambahan seperti periksa kepala dan lainnya, dokterlah yang tahu. Batam lagi membangun pariwisata. Maunya kita keduanya saling sinergi dan hidup. Wisata hidup, virus corona gak ada di Batam. Hari ini kami sama-sama turun ke lapangan. Saya ingin mendengar masukan langsung dari Karantina Kesehatan. Sejauh mana yang ditangani mereka," katanya.

Rudi berharap, pada deteksi dan pemeriksaan awal ini bisa menjaring mereka yang sudah terjangkit Virus Corona sendiri. Namun sejauh ini situasi di Batam bisa diatasi. Apalagi pendatang melalui Singapura.

"Kalau Singapura akan lebih ketat masuk ke negaranya ini," katanya.

Dalam tinjauannya, ia turut membawa beberapa pejabat Pemko dan BP Batam, seperti Direktur Pelabuhan, Direktur RSBP, Direktur RSUD, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dan lain sebagainya.
Usai meninjau Pelabuhan, Rudi langsung melihat ruangan isolasi yang berada di Asrama Haji.(TribunBatam.id/RomaUlySianturi/Ichwannurfadillah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved