Di ILC, Karni Ilyas Dibuat Terheran-heran dengan Harun Masiku: Selama Ini Orang Berbisik pun KPK Tau
Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas terheran-heran dengan Politisi PDIP, Harun Masiku yang hingga kini masih buron.
Di ILC, Karni Ilyas Dibuat Terheran-heran dengan Harun Masiku: Selama Ini Orang Berbisik pun KPK Tahu
TRIBUNBATAM.id - Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas terheran-heran dengan Politisi PDIP, Harun Masiku yang hingga kini masih buron.
Sebagaimana diketahui, Harun Masiku menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) DPR RI.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Live Streaming tv One pada Selasa (28/1/2020), Karni Ilyas menyinggung soal peralatan canggih yang dimiliki KPK.
Ia heran, dengan peralatan yang canggih mengapa tak kunjung menemukan Harun Masiku.
"Bahkan dibanding Densus pun Anda punya peralatan lebih hebat, bahwa sampai hari ini lokasi di Masiku belum diketahui hingga dijadikan DPO itu agak mengherankan saya," tanya Karni Ilyas.
Padahal selama ini, KPK dikenal sangat cepat dan mudah menemukan orang-orang yang terlibat kasus korupsi.
"Karena selama ini orang yang berdosa di Indonesia ngeri sekali dengan KPK, karena dia berbisik pun KPK tahu, dia ngobrol di sana, KPK di sini duduk bisa tangkap pembicaraan itu."
• Di ILC, Karni Ilyas Dikritik Angkat Tema Masiku, Lenyap Ditelan Angin, Minta Bongkar Kinerja Anies
• Punya Alat Canggih, KPK Belum Tangkap Harun Masiku, Karni Ilyas Bandingkan Eks Petinggi Demokrat
"Kok tiba-tiba sekarang ini enggak tahu sama sekali gitu loh," tanya Karni Ilyas lagi.
Mendapat kritikan itu, juru bicara KPK lantas menjawab pertanyaan Karni Ilyas.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan bahwa kasus serupa sebenarnya sudah sering terjadi.
"Gini Bang Karni, ini pengalaman KPK yang sudah sering kami alami sering ya orang-orang yang belum sempat tertangkap KPK akhirnya akan tertangkap," kata Ali Fikri.
Biasanya, tertangkapnya orang-orang yang menjadi target diketahui melalui teknologi informasi.
Namun, dalam kasus Harun Masiku, Ali menyebut pihaknya tidak menemukan jejak digital politisi PDIP tersebut.
"Tertangkapnya karena bantuan teknologi itu betul ketika si tersangka menggunakan teknologi itu, itu bisa kemudian gampang terdeteksinya, atau kemudian dia menggunakan teknologi misalnya komunikasi dengan sosial media tentu kami mengarah ke sana," jelas Ali Fikri.