BATAM TERKINI
Polsek KKP Batam Bantah Isu Ada Turis WNA Pingsan Gegara Demam di Pelabuhan Internasional Sekupang
Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) Batam, AKP Syamsul Badawi membantah isu ada turis pingsan gegara demam di Pelabuhan Internasional Sekupang
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Beredar isu seorang Warga Negara Asing (WNA) pingsan akibat demam di pelabuhan Internasional Sekupang Batam.
Isu ini dibantah langsung oleh Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) Batam, AKP Syamsul Badawi.
"Kita sudah lakukan pengecekan. Semua petugas pelabuhan sudah cek tiap sudut pelabuhan dan bahkan petugas tetap stanby berjaga, namun tidak ada kejadian seperti itu," ujar Syamsul saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Sebelumnya beredar informasi warga di media sosial terkait adanya seorang turis China sampai pingsan akibat demam.
"Di pelabuhan Sekupang, turis Cina sampai pingsan karena demam..! Pihak pelabuhan diam aja..! kabur abg," tulis pesan media sosial yang beredar.
• Virus Corona Mengancam, Pelabuhan Internasional Sekupang Batam Kini Sepi Penumpang
• VIDEO - Waspadai Virus Corona, Pelabuhan Internasional Sekupang Pasang Thermal Detector
Dari informasi yang dihimpun, postingan tersebut kini telah menjadi pesan berantai.
Namun pihak terkait yang dikonfirmasi telah membantah isu tersebut.
Virus Corona Mengancam, Pelabuhan Internasional Sekupang Sepi Penumpang
Sementara itu, penyebaran virus corona yang sudah merenggut nyawa 132 orang tak hanya membuat Wuhan, China, mirip kota zombie karena sepi.
Dampak virus corona juga mulai terasa di Batam khususnya di pelabuhan Internasional Sekupang, Batam.
"Sejak 3 hari terakhir, pengunjung di pelabuhan Internasional Sekupang terbilang sepi, seperti saat ini lah," ujar kepala sekuriti pelabuhan internasional Sekupang, Andi, Rabu (29/1/2020).
Pantauan TRIBUNBATAM.id, suasana pelabuhan internasional Sekupang, Batam, Rabu (29/1/2020) tampak sepi.
Hanya ada beberapa penumpang yang datang maupun berangkat.
Andi menyebutkan kondisi pelabuhan mulai sepi penumpang akibat maraknya isu virus corona.
"Sejak Senin (26/1/2020) lalu jumlah penumpang pelabuhan yang datang dari Singapore mulai sepi dan dalam satu trip kapal bisa dihitung dengan jari," kata Andi.
Sebelumnya, Humas Badan Pengelola Usaha Pelabuhan Internasional Sekupang, Arif Nurhidayat mengatakan, sebelum isu virus corona menyebar, jumlah penumpang di pelabuhan internasional Sekupang Batam terbilang ramai.
"Untuk keberangkatan setiap harinya bisa mencapai 900 orang dan kalau weekend bisa 1.000 dan 1.200 orang sementara untuk kedatangan pada weekend bisa sampai 2.000 hingga 3.000 orang," ujarnya.
WNA Lewati Thermal Detector di Pelabuhan Internasional Sekupang
Cegah masuknya peredaran virus Corona, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Batam di Pelabuhan Internasional Sekupang, Batam melakukan pendeteksian terhadap suhu tubuh penumpang.
Pantauan Tribunbatam.id di pintu kedatangan Pelabuhan Internasional Sekupang, Rabu (22/1/2020), puluhan Warga Negara Asing (WNA) dari Singapura dilakukan pendeteksian suhu tubuh melalui alat detector thermal screening.
Tampak para penumpang mengantre bergantian melewati alat thermal hingga petugas Avseq melakukan pemeriksaan barang bawaan.
"Memang proseduralnya seperti ini. Jadi setiap penumpang diperiksa, namun kali ini kita gunakan alat thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh para WNA yang masuk ke Batam," ujar salah seorang petugas KKP yang namanya enggan disebutkan.
Sebelumnya, Humas Badan Pengelola Usaha Pelabuhan Internasional Sekupang, Arif Nurhidayat, mengatakan pihaknya telah mendapat instruksi untuk melakukan pengawasan terhadap adanya penyebaran virus Corona.
"Kita sudah berkordinasi dengan semua petugas yang ada di pelabuhan, baik KSOP, Avseq dan petugas kesehatan serta tenan-tenan kita lainnya," ujarnya.
Tujuannya, kata dia untuk meminimalisir adanya penyebaran virus tersebut.
Sementara, menyikapi hal tersebut Kementerian Kesehatan RI menyatakan pihaknya telah mengirimkan Surat Edaran meminta pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan pada seluruh pintu masuk negara, baik jalur udara, laut maupun darat.
Hal itu dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit akibat virus Corona yang dilaporkan oleh pemerintah China.
(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)