CEGAH VIRUS CORONA MASUK BATAM
Virus Corona Serang Warga di Singapura, Warga Batam Serbu Apotek Beli Masker
Warga Batam mulai berbondong-bondong untuk membeli masker atau pelindung saluran pernapasan di apotek atau gerai waralaba terdekat.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketakutan akibat penyebaran virus corona mulai dirasakan warga Kota Batam.
Bukan tanpa sebab. Warga merasa khawatir akibat virus berbahaya ini telah menyerang 10 warga asal Tiongkok di Negara Singapura.
"Apalagi Batam dekat dengan Singapura. Paling saya mencegahnya hanya menggunakan masker saja mas," kata seorang warga bernama Dedi (34) kepada Tribun Batam, Kamis (30/1/2020).
Tak hanya itu, warga pun mulai berbondong-bondong untuk membeli masker atau pelindung saluran pernapasan di apotek atau gerai waralaba terdekat.
Bahkan, fenomena akibat virus asal Wuhan, Tiongkok, ini membuat petugas apotek kewalahan.
"Masker biasa sudah habis bang. Tinggal masker jenis N95. Yang biasa diborong sama orang bang, apalagi sejak kabar dugaan warga Batam diserang Virus Corona itu," kata seorang wanita petugas Apotek Kimia Farma di sekitar kawasan Botania I Batam.
Wanita ini juga mengakui pembelian masker meningkat drastis sejak dua hari lalu.
• Penumpang Terdeteksi Virus Corona, 12 Jam Lebih Awak Kapal MV Wavemaster 6 Dilarang Turun Kapal
• KKP Bantah Kecolongan Ada Warga Suspect Virus Corona, Romel : Saat Masuk Batam Sehat
"Untuk masker biasa paling datang lagi hari Sabtu atau Minggu bang," sambungnya.
Pantauan Tribun Batam di lokasi, untuk masker jenis N95 sendiri dijual Rp 20 ribu selembarnya.
Sementara, untuk masker jenis biasa dijual Rp 1000 per lembarnya.

Di gerai waralaba, stok masker juga habis. Bahkan salah satu petugas gerai mengaku kekosongan sendiri telah terjadi sejak kemarin.
Informasi dari petugas apotek lain menyebutkan kekosongan stok masker juga disebabkan wisatawan asal Singapura berbondong-bondong membelinya sejak kabar Virus Corona merebak di negara tempat mereka tinggal.
Dubes Indonesia Siapkan Hotline di KBRI dan Bagi-Bagi Masker
Penyebaran virus corona di Singapura kian meresahkan. Apalagi jumlah warga positif virus berbahaya ini kian bertambah.
Terakhir, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura mencatat pengidap virus ini sebanyak 10 orang setelah sebelumnya hanya tujuh orang.
Sejauh ini, upaya pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) di negeri singa ini pun masih belum dilakukan.
"Sampai saat ini belum ada warga lokal yang terindikasi positif. Seluruhnya warga Tiongkok," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (30/1/2020).
Selain itu, Ngurah Swajaya juga mengakui pihaknya terus melakukan komunikasi perihal pemahaman kasus ini serta langkah pencegahannya terhadap WNI di sana.
"Ada anjuran dari Pemerintah Singapura. Kami juga telah menyediakan hotline di KBRI dan Kementerian Kesehatan Singapura," tambahnya.
Virus asal Wuhan, Tiongkok, sendiri telah menjadi atensi khusus dari pemerintah terkait.
Dan Ngurah Swajaya sendiri memastikan jika KBRI tengah melakukan pelayanan publik terkait pencegahan agar penyebaran virus dapat diminimalisir.
"Seperti penggunaan masker bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan masyarakat yang dilayani. Antisipasi tetap dilakukan," katanya.
Sementara itu, pasangan suami-istri asal Tiongkok menjadi orang terakhir yang tercatat positif virus corona di Singapura.
Pasangan ini tiba di Singapura sejak tanggal 19 Januari 2020.
Sedangkan satu orang lainnya yang juga menambah daftar pengidap virus tiba tanggal 20 Januari 2020.
Pasien Positif Virus Corona di Singapura Bertambah
Kasus penyebaran Virus Corona di Singapura kian mengkhawatirkan warga Batam.
Bukan tanpa sebab.
Jumlah korban virus berbahaya ini di negara asalnya China dari hari ke hari semakin bertambah.
Begitu juga orang yang dinyatakan positif di negara Singapura yang notabene berbatasan dengan Indonesia khususnya Kepri terus bertambah.
Hingga kemarin, tercatat sebanyak 10 orang warga di Singapura positif terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok, ini.
"Sampai kemarin 10 kasus. Penambahan tiga orang terakhir adalah warga Tiongkok yang tiba di Singapura tanggal 19 Januari 2020 lalu," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya kepada Tribun Batam, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, tiga orang terakhir itu dua di antaranya merupakan pasangan suami-istri.
"Semua yang positif kini ditampung oleh National Centre for Infectious Diseases (NCID)," sambungnya.
Sebelumnya, jumlah warga Singapura positif Virus Corona hanya sebanyak tujuh orang.
Hampir keseluruhan kasus ini mengindap warga negara Tiongkok, tempat awal kasus ini menyebar.
Sementara itu, warga Kota Batam pun semakin was-was.
Pasalnya, Singapura sangat berdekatan dengan Kota Batam.
Terbukti, sejak kemarin penjualan masker atau pelindung saluran pernapasan laris terjual.
Direktur RS Badan Pengusahaan (BP) Batam, Sigit Riyarto mengajak warga Batam untuk tetap tenang.
Dia pun mengatakan beberapa upaya yang dapat dilakukan agar penyebaran virus ini dapat diminimalisir sejak dini.
"Daripada gunakan masker setiap hari, lebih baik cuci tangan sering-sering. Masa inkubasi virus itu 7 hingga 14 hari," terangnya.
Tenaga Medis Pakai Seragam Hazmat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, hasil tes darah terhadap pasien yang diduga mengidap virus corona akan diketahui tiga hari ke depan.
"Hasilnya keluar Senin atau Selasa nanti," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, pasien pria asal Batam ini sempat dilarikan menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum masuk ke ruang isolasi.
"Jadi di IGD itu juga ada ruang isolasinya. Penanganan sejauh ini tetap maksimal dilakukan, dan tenaga medis juga mengantisipasi betul penyebaran dengan menggunakan pelindung diri seperti masker dan baju pelindung berwarna kuning," sambungnya.
Baju itu kata Didi, berfungsi untuk mengantisipasi penyebaran dugaan virus berbahaya ini saat tenaga medis berinteraksi dengan pasien.
Baju lengkap ini biasa disebut Hazmat (Hazardous Material).
Didi pun mengakui, sejak kemarin malam, Rabu (29/1/2020), dirinya bersama beberapa dokter spesialis dan pihak kepolisian juga telah meninjau dugaan warga Batam positif virus berbahaya asal Wuhan, Tiongkok, ini.
Dia menjelaskan, keterlibatan pihak kepolisian untuk menjaga situasi dan kondisi keamanan jika nantinya pasien menolak agar tidak dimasukkan ke dalam ruang isolasi.
"Takutnya saat dimasukkan ke ruang isolasi pasien memberontak," katanya.
Kerap Masuk Singapura
Virus corona mulai meneror warga Batam, setelah seorang warga diduga positif virus berbahaya ini dan sedang menjalani isolasi di RSUD Embung Fatimah.
"Belum bisa dibilang positif mengindap Virus Corona. Memang satu orang masih dalam pengawasan kami dan sekarang di ruang isolasi RSUD Embung Fatimah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, pria yang berusia 37 tahun itu biasanya bekerja di Singapura.
"Itu warga bawa tugboat di Singapura," katanya.
Kata Didi, kronologinya pria itu tiba di Batam, Rabu (29/1/2020) pukul 12.30 WIB.
Saat turun, dia merasa tidak enak badan sekitar pukul 16.00 WIB.
"Memang ditemui ada gejala badannya panas, batuk pilek, dan sesak nafas," ungkap Didi lagi.
Akhirnya, pihak dokter pun merasa perlu untuk mengambil sampel darah dari pria ini.
"BTKL sudah ambil sampel darah. Sudah dibawa ke Jakarta dan hasilnya akan keluar hari Senin nanti," katanya.
Namun Didi juga belum dapat memastikan jika pria itu mengindap Virus Corona.
Korban di Singapura Terus Bertambah
Kota Batam merupakan daerah paling dekat dari negara Singapura di Indonesia ini.
Saat ini, penderita Virus Corona di Singapura terus bertambah.
Dari data yang diketahui terakhir sudah 10 orang yang positif terkena Virus Corona tersebut.
Tentunya Kota Batam harus segera melakukan pencegahan secara cepat apalagi setiap harinya lalu lalang kapal dari Singapura dan Batam selalu ada.
Namun sejauh ini pemerintah setempat sudah melakukan diteksi dini di sejumlah pelabuhan Internasional di Batam.
Penyebaran Virus Corona semakin mengkhawatirkan.
Virus asal Wuhan, Tiongkok, ini pun kembali menambah jumlah korbannya di Negara Singapura.
Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya. Kepada Tribun Batam, dia menuturkan jika penderita virus berbahaya ini semakin bertambah.
"Total hari ini 10 kasus positif," tegasnya, Rabu (29/1/2020) malam. Menurutnya, kebanyakan dari penderita ini adalah warga Tiongkok.
"Belum ada laporan warga lokal yang terkena," sambungnya.
Semua kasus pun menurut Gede telah ditampung oleh National Centre for Infectious Diseases (NCID).
Sementara itu, penyebaran Virus Corona sendiri di Batam turut mendapat sorotan. Sebab, Batam berada dekat dengan negara yang terkenal dengan patung singanya ini.
Terbaru, warga pun mulai ketakutan. Terbukti dengan habisnya stok masker di beberapa apotek dan warung waralaba.
"Diborong karena takut Virus Corona," ucap salah satu petugas apotek. (tribunbatam.id/Ichwan nur fadillah)