Hasil Labor Keluar, Bakso yang Viral di Madiun Ternyata Tidak Mengandung Daging Tikus
Bakso yang sempat viral di Kabupaten Madiun karena diduga mengandung daging tikus, ternyata negatif mengandung daging tikus.
MADIUN, TRIBUNBATAM.id - Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap bakso yang diduga mengandung daging tikus.
Dari hasil tersebut, polisi mengatakan tidak ada daging tikus didalamnya.
Bakso yang sempat viral di Kabupaten Madiun karena diduga mengandung daging tikus, ternyata negatif mengandung daging tikus.
• Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Pasar Seken Sengkuang Batam, Tak Ada Korban Jiwa
• Indoensia Siapkan 100 Rumah Sakit Untuk Sambut WNI yang Dipulangkan Dari Wuhan
• Rencana Pemulangan WNI dari Wuhan Melalui Batam, Kadinkes: Secara Prinsip Batam Siap
Hasil ini diketahui setelah turunnya Hasil uji lab oleh Balai Veteriner di Boyolali.
"Hasil uji lab, dipastikan bahwa hasil sampel penjual bakso daging di Kecamatan Pilangkenceng dipastikan negatif daging tikus. Bahkan juga tidak mengandung boraks dan formalin," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono saat menggelar press conference di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020) sore.
• Ada Teriakan Ansar Ahmad untuk Kepri 1 Dalam Konsolidasi Partai Golkar Kepri di Bintan
• Listrik Masih Padam, Petugas Berhasilkan Padamkan Api di Pasar Seken Sengkuang Batam
• Detik-Detik Pasar Seken Sengkuang Batam Terbakar, Warga Dengar Suara Ledakan, Api Cepat Membesar
Hasilnya, bakso yang viral itu tidak mengandung campuran daging tikus ataupun kaki tikus, melainkan bagian dari daging sapi yaitu bagian mulut.
"Ada tiga hal yg membedakan, satu kemarin yang menempel di bakso tidak terdapat kuku. Kalau kaki tikus asli terdapat kuku. Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, kalau kaki tikus ada telapak kakinya. Ketiga, tidak ada tulang, kalau kaki asli ada tulangnya," ungkapnya.
Atas hasil uji lab tersebut, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu resah dan khawatir mengonsumsi bakso yang dijual oleh SR. Dia juga mengimbau kepada warga agar tidak sembarangan mengunggah informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya ke media sosial.
Dalam press conference sore itu, juga dihadirkan ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dan temannya berinisial DL, selaku konsumen yang memposting video hingga akhirnya viral di media sosial.
Selain itu, polisi juga menghadirkan SR selaku penjual bakso.
Saat ditanya wartawan, SR mengaku mengalami kerugian sejak baksonya menjadi viral karena dianggap terdapat kandungan daging tikus.
"Setelah ramai di dunia maya, omzet saya menurun drastis. Sehari yang beli cuma satu-dua orang. Setelah video itu tersebar ke mana-mana, omset saya biasanya sehari bisa Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 15 ribu. Semoga omset jualan saya bisa kembali normal," katanya bersedih.
Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisan yang telah membantu untuk membuktikan bahwa bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus. Dia berharap, konsumennya tidak lagi ragu atau khawatir untuk membeli di warung miliknya.
"Terimakasih kepada Polres Madiun, yang telah membuktikan bahwa tidak ada daging tikus di bakso yang saya jual, hasilnya negatif," katanya.
Sementara itu, ADR, meminta maaf karena ulahnya mengunggah video tersebut hingga akhirnya viral dan meresahkan masyarakat.