VIRUS CORONA

SEJAK WNI dari Wuhan Datang ke Natuna, Nata Selalu Pakai Masker dan Ngaku Tak Pulang ke Rumah

Lamihadinata seorang warga Penagi, Ranai, Natuna mengaku resah dengan kedatangan ratusan WNI dari Wuhan China. Bahkan dia sudah 3 hari tak pulang.

Penulis: Beres Lumbantobing |
screenshot video Kemenkes
Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Hubei, China yang tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, disemprot vaksin virus Corona, pada Minggu (9/1/2020). 

SEJAK WNI dari Wuhan Datang ke Natuna, Nata Selalu Pakai Masker dan Ngaku Tak Pulang ke Rumah

Bukan tidak punya perasaan dan bukan pula tak peduli, namun kami hanya menjaga keluarga dan kampung dari penyebaran penyakit seperti saat ini yang lagi menggemparkan warga dunia. Kami tidak mengusir, namun tolonglah pemerintah meninjau kembali penempatan lokasi ratusan WNI yang menjalani karantina tersebut. Lokasi itu tidak jauh dari rumahku, kalau lah para WNI itu ada yang terjangkit virus corona siapa yang duluan kena dampaknya? tentu kami, bukan warga Jakarta.

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Itulah curhatan Lamihadinata seorang warga Penagi, Ranai, Natuna kepada TRIBUNBATAM.id, Senin (3/2/2020) usai menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna.

Menurutnya, ikut demonstrasi menjadi langkah perjuangan terakhir bagi warga Natuna lantaran aspirasi penolakan tidak didengarkan pemerintah.

"Coba bayangkan saya lahir di sini, sekolah hingga kuliah dan mencari makan pun di sini, namun tiba-tiba ada kebijakan pemerintah menempatkan ratusan WNI yang dibawa dari pusat penyebaran virus corona, siapa yang tidak menolak," ujarnya Lamihadinata warga pemuda tempatan Ranai.

Dia mengaku, sejak ada rencana pemulangan ratusan WNI, tidak pernah ada kordinasi penempatan mereka di pulau Natuna.

Dan ini mendadak sepihak ratusan WNI langsung diinapkan di hanggar bandara yang tidak jauh dari permukiman warga.

Maka dari itu penolakan demi penolakan terus digencarkan masyarakat.

Tiga WNI Tak Lolos Kesehatan, Hanya 238 WNI Dievakuasi dari Wuhan ke Natuna

Bahkan, kata Nata, sejak kemarin sore ia tidak pulang ke rumah lantaran aksi unjuk rasa terus berlanjut.

"Pulang ke rumah hanya ganti baju dan hidupkan lampu, habis itu lanjut demo lagi. Ini hari ketiga saya ikut unjuk rasa," sebut Nata.

Sembari mengusap keringat di wajahnya, Nata warga Ranai itu juga menyebutkan bahwa masker yang ia gunakan sudah dua hari.

"Pemerintah meletakkan ratusan WNI dari Wuhan di sini, namun warga tidak diberi pemahaman atas virus yang mematikan itu. Hal itu lah yang menghantui kami, sementara kami mendengar jumlah orang makin banyak yang meninggal karena virus itu," ungkapnya.

Bahkan kata dia fasilitas pencegahan diri pun tidak didapati mereka dari pemerintah.

"Ini masker yang saya pakai sudah dua hari nempel di mulut, tidak ada lagi masker dijual. Daripada tidak pakai masker, mending saya pakai lagi," ujar Nata tampak mengenakan dua masker sekaligus.

Bahkan akibat keterbatasan masker membuat warga makin takut, sebab tak ada lagi pelindung diri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved