HEADLINE TRIBUN BATAM

Sekolah di Natuna Diliburkan, Warga Gelar Aksi Tolak Observasi WNI, Menkes Berkantor di Ranai

Masa observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan di Pulau Natuna Provinsi Kepri, memunculkan kepanikan di kabupaten kepulauan itu.

wahyu indri yatno
halaman 01 TB 

Seluruh penumpang langsung dipindahkan ke pesawat TNI dan melanjutkan penerbangan ke Lanud TNI AU, Natuna.

Sebenarnya ada 245 WNI dalam daftar pemulangan. Namun tiga orang tidak lulus screening dari tim kesehatan China di Bandara Wuhan sehingga mereka tidak dibolehkan ke luar Wuhan. Sedangkan empat orang lagi memilih tetap di Hubei dengan alasan memiliki keluarga di sana.

Gelar Demo

Meskipun pemerintah memberikan jaminan, namun warga Natuna tetap menolak. Mereka mengeelar demo sejak Sabtu hingga Minggu kemarin.

Bahkan, warga menyiapkan aksi demo yang lebih besar pada Senin hari ini.

Aksi demo, Minggu, berlangsung sebelum pesawat yang membawa WNI yang hendak diobservasi tiba di Lanud Raden Sajad.

Aksi penolakan terus memanas hingga warga melakukan aksi bakar ban di lokasi tersebut.

Bahkan terjadi aksi dorong antara awrga dan petugas kemanan serta anggota TNI AU di pintu masuk bandara.

Seorang warga menyatakan, karantina ini membuat warga panik. Ibu-ibu takut keluar rumah dan mengurung diri bersama anak-anaknya di rumah.

Seorang warga Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna, mengaku takut virus itu menyebar di Natuna. Alasannya, Lanud yang menjadi pusat observasi berjarak 1,5 kilometer dari pemukiman warga.

Warga Natuna menyatakan tetap menggelar aksi penolakan sebagai tempat observasi sampai akhir masa observasi.

Bahkan, mereka akan menggelar aksi lanjutan, Senin hari ini, "Kami tetap dengan penolakan evakuasi di Natuna. Coba daerah lain, pasti sama dengan kami, tidak setuju," ujar Wawan, seorang warga Natuna seusai rapat rencana aksi, Minggu.

Aksi akan dimulai pukul 08.00 WIB. Titik kumpul di Kantor DPRD Natuna, setelah itu bergerak ke bandara.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan timnya akan berkantor di Natuna untuk sementara waktu.

Selain 243 WNI yang sebelumnya tinggal di Hubei, observasi juga akan dilakukan terhadap 42 orang tim penjemput sehingga totalnya 285 orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved