VIRUS CORONA
Dampak Virus Corona, Ekspor Udang Ketak di Jambi Menurun, Rugi Ratusan Juta Rupiah
Ekspor udak ketak (sebutan untuk udang nenek) di Tanjung Jabung Timur, Jambi terkena imbas dampak virus Corona. Pengusaha merugi ratusan juta Rupiah.
MUARA SABAK,TRIBUNBATAM.id - Ekspor udak ketak (sebutan untuk udang nenek) di Tanjung Jabung Timur, Jambi terkena imbas dampak virus Corona.
Pembudidaya udang ketak bahkan dilaporkan merugi hingga ratusan juta Rupiah. Dilansir TribunJambi.com, sejumlah tauke udang nenek di Kelurahan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi tidak lagi mengekspor udang nenek keluar negeri.
Mereka bahkan menutup sementara usaha mereka. Atta contohnya. Pemilik usaha udang nenek di Parit Tiga Kelurahan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi ini mengatakan, sudah 10 hari bosnya tidak mengekspor udang nenek akibat epidemi virus Corona.
"Lihat sendirilah bang, dak ado lagi udang nenek yang ditampung untuk kami ekspor," katanya.
Selain tauke, para nelayan yang mencari udang nenek di laut juga harus beristirahat sementara.
Padahal hasil saat ini tangkapan udang nenek di laut melihat cuaca dan bulan ini merupakan puncaknya (waktu pas untuk berburu udang nenek).
"Kalau cuaca saat ini ngisi nian udang nenek di laut. Akibat virus Corona dan para nelayan tak lagi melaut mencari udang nenek," bebernya.
Dia juga menyampaikan, selama ini permintaan pasar akan udang nenek sangat tinggi. Banyaknya permintaan pasar membuat para pengusaha dan pengepul kewalahan untuk memenuhi permintaan.
"Apalagi saat memasuki hari besar seperti tahun baru Imlek, biasanya permintaan akan hasil laut cukup tinggi, dan harga jual juga ikut naik."
"Namun dengan adanya isu penyebaran virus Corona, membuat harga jual turun drastis dan bahkan tidak laku," ungkapnya dengan nada sedikit kecewa.
"Saya juga berharap supaya virus Corana yang terjadi segera berlalu. Paling tidak ada solusilah dari pemerintah agar udang nenek ini bisa laku di pasaran hingga sampai pengeksporan keluar negeri," harapnya.
Pelabuhan Feri Batam Centre Sepi
Kapal MV Wavemaster 6 diperbolehkan untuk beroperasi seperti biasa. Kapal feri dengan rute pelayaran Batam-Singapura ini sebelumnya menjadi sorotan karena diduga terpapar virus Corona.
Tidak hanya kapal yang difumigasi oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Pelabuhan Batam Centre, 8 awak kapal pun sempat dibawa ke asrama haji untuk diobservasi apakah terindikasi memiliki ciri-ciri orang yang terjangkit virus Corona atau tidak.
"Sudah jalan, termasuk dengan 8 awak kapalnya. Kapal sudah berlayar seperti biasa," ujar
Manajer Operasional PT Synergy Tharada, pihak pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga saat ditemui di ruangannya, Selasa (4/2/2020).
Ia tidak mengelak, terjadi penurunan kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara sejak adanya travel warning. Apalagi Singapura lebih dahulu memberlakukan kebijakan melarang sementara kunjungan wisatawan asal China ke negaranya.
"Sementara wisatawan mancanegara asal China ada 2 turis, 1 dari kota, 1 nya lagi dari desa. Ditambah lagi turis yang dari Korea Selatan. Tentu berdampak dengan jumlah penumpang. Penurunan ini mencapai 1.000 orang per harinya. Sebelumnya bisa 6.000 saat ini hanya mencapai 5.000 orang. Kondisi sepi ini sudah 3 hari," ungkapnya seraya mengatakan jumlah kapal yang beroperasi baik Singapura dan Malaysia tak ada perubahan.
Reaksi Apindo Kota Batam
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam khawatir dampak epidemi virus Corona berpengaruh pada ekonomi dan pariwisata.
Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid mengatakan untuk sektor perekonomian secara keseluruhan, sektor pariwisata memang memiliki kontribusi relatif lebih kecil terhadap perekonomian Batam. Sehingga dampaknya tidak begitu besar.
"Kami khawatirkan ada perlambatan ekonomi yang dialami oleh Singapura," ujar Rafki, Selasa (4/2/2020).
Ia menilai perlambatan ini dipastikan akan memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian di Batam. Ditambah dengan turunnya permintaan dari China akibat virus Corona.
Dikhawatirkan lagi akan menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang-brang manufaktur dari Batam. Jika ini terjadi, maka perekonomian Batam akan sangat terpukul.
"Kami khawatir akan terjadinya PHK besar besaran jika permintaan dari pasar global terhadap barang manufaktur dari Batam menurun. Pemerintah harus bisa mengambil langkah langkah antisipatif baik yang bersifat pemberian insentif fiskal maupun non fiskal," tuturnya.
Sementara untuk proyek pemerintah kiranya harus direalisasikan di awal tahun. Jangan dikerjakan di tengah tahun seperti yang sudah sudah.
"Hal ini ditujukan untuk mengimbangi penurunan aktivitas ekonomi swasta akibat ancaman isu virus Corona," katanya.
Sementara itu merosotnya angka kunjungan wisman ini menjadi sebuah pukulan berat untuk dunia pariwisata. Mengingat, isu Virus Corona ini belum bisa dipastikan akan berhenti atau selesainya.
"Sangat terasa penurunan aktivitas di sektor ini," ujarnya.
Ia mengakui masyarakat dari berbagai negara yang akan berwisata ke luar negeri memilih untuk menunda perjalanan mereka hingga waktu yang belum ditentukan.
Reaksi Wakil Wali kota Batam
Pembatalan penerbangan langsung dari China ke Batam begitu juga sebaliknya berdampak terhadap menurunnya jumlah wisatawan mancanegara ke Batam.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengapresiasi kebijakan ini.
• Satu WNI Positif Virus Corona di Singapura, Dubes RI Pastikan Korban Ditangani Maksimal
• VIRUS Corona Ancam Pariwisata, Jumlah Wisman ke Batam Menurun
"Ini sebagai bentuk antisipasi juga agar untuk sementara waktu ini tidak menyebar kemana-mana," ujar Amsakar, Selasa (4/2/2020).
Diakuinya tak jadi masalah kunjungan wisatawan mancanegara menurun untuk menghindari virus corona ini menyebar di Kota Batam.
"Jauh lebih penting masyarakat kita," ujarnya.
Amsakar menegaskan, keselamatan masyarakat Batam harus diperhatikan. Apabila terjangkit sangat berbahaya.
Apalagi, kata dia, sewaktu WNI dari China transit sebentar di Batam banyak pro dan kontra.
Padahal mereka dibawa lagi ke Natuna untuk disterilkan.
Amsakar berharap dalam 2 bulan kedepan suasana pariwisata kembali normal.
Pemko Batam bersama pelaku wisata lainnya akan menggenjot kembali kunjungan wisman ke Kota Batam.
"Mungkin ke Mall orang juga sudah berkurang, aktivitas kurang, tapi kita harus waspada. Pilihan yang pas itu sekarang. Menutup pintu masuk dari sahabat kita kesana," katanya.(TribunJambi.com/Abdullah Usman) (TribunBatam.id/Romaulysianturi)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul BREAKING NEWS: Dampak Virus Corona, Ekspor Udang Ketak Tanjabtim Lumpuh Total, https://jambi.tribunnews.com/2020/02/05/breaking-news-dampak-virus-corona-ekspor-udang-ketak-tanjabtim-lumpuh-total?page=all.