Mantan Ketua OB Meninggal

Meninggal di Usia 87 Tahun, Ini Harapan Mantan Ketua OB JB Sumarlin yang Tak Tercapai di Batam

Mantan Ketua Otorita Batam periode 1976-1978, Johannes Baptista Sumarlin atau lebih dikenal JB Sumarlin dikabarkan tutup usia.

|
Kementerian Keuangan RI
JB Sumarlin 

TRIBUNBATAM.id- Mantan Ketua Otorita Batam periode 1976-1978, Johannes Baptista Sumarlin atau lebih dikenal JB Sumarlin dikabarkan tutup usia.

JB Sumarlin meninggal dunia pada usia 87 tahun.

Selain menjabat sebagai Ketua Otorita Batam. JB Sumarlin juga pernah menduduki jabatan menteri di era Presiden Soeharto.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan era Orde Baru.

JB Sumarlin meninggal dunia Kamis 6 Februari 2020 jam 14.15 WIB di Rumah Sakit Carolus Jakarta.

Berita duka disampaikan lewat pesan berantai keluarga almarhum.

Berita Duka Cita, Mantan Ketua Otorita Batam JB Sumarlin Meninggal Dunia

Seolah Tak Mau Kalah, Google Luncurkan Platform Tangi, Mirip Aplikasi Tik Tok, Apa Bedanya?

JB Sumarlin sempat melakukan kunjungan ke Batam semasa hidupnya pada tahun 2012 lalu.

Saat datang ke Batam, JB Sumarlin cukup terkejut dengan perkembangan Batam yang pesat.

Namun sayangnya, perkembangan Batam kala itu menurutnya tidak sesuai dengan harapannya.

Ia mengatakan kala itu, Batam belum mencapai harapan awal pengembangan Batam berdasarkan konsep Ketua OB BJ Habibie, yaitu menjadi kawasan industri yang berteknologi tinggi (hi-tech).

Menurutnya, sesuai perencanaan awal, Batam akan dikembangkan dengan konsep yang sederhana yaitu menjadi daerah pengalihan kapal atau transhipment.

"Perencanaan awal itu kalau saya simple saja, jadi tempat transhipment. Sekarang sudah jauh lebih maju. Hanya memang cita-cita jadi kawasan hi-tech industry belum sampai," kata JB Sumarlin usai peluncuran buku di Politeknik Negeri Batam, Kamis (12/4/2012).

Kesal Tak Bayar Utang Rp 100 Ribu, Fariz Tusuk Temannya Sendiri, Kini Dibui

Ramalan Zodiak Keuangan Jumat 7 Februari 2020, Taurus Kontrol Keuanganmu, Capricorn Fase Sulit

Sumarlin mengatakan, mengingat lahan Batam terbatas bahkan tinggal sedikit tersisa, industri padat modal dengan sedikit tenaga kerja akan lebih baik untuk dikembangkan.

Karena dengan semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, luas lahan untuk pemukiman pun akan semakin besar dibutuhkan.

Untuk menunjang tercapainya hi-tech industri di Batam, perlu adanya sarana prasarana seperti pelabuhan, jembatan, dan sebagainya.

Selain itu juga butuh regulasi yang betuk-betuk kondusif untuk pengembangan Batam sebagai pelabuhan bebas.

"Batam itu jadi proyek pengembangan pusat. Tapi tetap pemerintah daerah untuk administratifnya. Harus ada kerjasama. Pusat dan daerah betul2-betul harus satu bahasa," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved