VIRUS CORONA

Gegara Virus Corona, Ada 78 WNI dan Ribuan Lainnya Terjebak di Kapal Pesiar yang Dikarantina

Setidaknya ada 78 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang, hingga Sabtu (8/2/2020).

Editor: Dewi Haryati
Tangkapan Layar YouTube KyodoNews
Jepang Karantina sekitar 3.711 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar The Diamond Princess Untuk Uji Virus Corona. (Tangkapan Layar YouTube KyodoNews) 

Perusahaan kapal, Carnival, menyebutkan, 10 orang tersebut terdiri dari 2 warga negara Australia, 3 dari Jepang, 3 lainnya dari Hong Kong, 1 orang Amerika Serikat, dan 1 orang merupakan kru kapal asal Filipina.

Semua yang dinyatakan terinfeksi diketahui berusia lanjut, antara 50-80 tahun.

Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato belum mengetahui apakah tes kesehatan ini akan dilakukan pada lebih banyak orang.

Yang jelas, kapal dan orang-orang yang ada di dalamnya harus diobservasi selama 14 hari sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ribuan Orang Terjebak di kapal 

Ribuan orang lainnya yang dinyatakan sehat, mau tidak mau terjebak di kapal pesiar mewah itu selama 2 minggu ke depan setelah pada hari Selasa (4/2/2020) dikeluarkan pengumuman larangan meninggalkan kapal.

"Saya sangat prihatin, terlebih bagi mereka yang ingin menghemat uang sehingga memesan ruangan di dalam kabin. Mereka tidak mendapat cahaya matahari juga udara segar," kata Abel.

Sementara itu, ia dan istrinya berada di sebuah suite yang lebih nyaman dengan fasilitas balkon yang memungkinkannya mendapat akses cahaya matahari dan udara segar.

Dikisahkan, penumpang-penumpang itu sudah memutuskan untuk tetap tinggal dalam kabin sebelum larangan dimunculkan, karena takut terinveksi virus yang sudah positif ditemukan.

Akibatnya, sebagian besar tempat atau sudut fasilitas di kapal ini tidak digunakan untuk beraktivitas.

Bar terlihat kosong, begitu juga lorong-lorong yang biasanya ramai untuk berlalu lalang para penumpang juga kru.

Abel melanjutkan ceritanya, para penumpang tersebut dilarang membuka pintu kabin dan keluar ke koridor. Makanan untuk mereka diantarkan langsung oleh para kru kapal yang menggunakan masker.

Kru kapal bermasker merupakan yang pertama kali terjadi pada pelayanan sebuah kapal pesiar mewah seperti Diamond Princess.

Dampak lain dari karantina ini yang tidak bisa terhindarkan adalah kacaunya jadwal perjalanan lanjutan para penumpangnya.

Salah satunya dialami oleh pasangan asal Oxforshire, Inggris. Mereka dijadwalkan terbang kembali ke negaranya pada Senin (10/2/2020) depan, namun terpaksa membatalkan jadwal, karena adanya larangan meninggalkan kapal.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved