BATAM TERKINI
Jalan Terputus, Jalan Dapur 12 Sagulung Batam Jadi Jalur Maut dan Berbahaya
Pembangunan jalan di kawasan Industri galangan kapal di Dapur 12, Kelurahan Sungai Pelenggut, Kecamatan Sagulung, disesalkan warga karena tak selesai.
Jalan Terputus, Jalan Dapur 12 Sagulung Batam Jadi Jalur Maut dan Berbahaya
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pembangunan jalan di kawasan Industri galangan kapal di Dapur 12, Kelurahan Sungai Pelenggut, Kecamatan Sagulung, disesalkan warga.
Pasalnya, hingga kini pembangunan jalan tersebut tidak diselesaikan.
Padahal jaraknya hanya kurang lebih 50 meter lagi.
Jalan dapur 12 yang menghubungkan Kelurahan Sungai Pelenggut dengan Sungai Binti, tersebut sangat disesalkan warga khususnya pekerja di galangan kapal yang ada di Dapur 12 Batam.
Warga mengaku kesal karena jalan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Pelengut dengan Kelurahan Sungai Binti tersebut sisanya hanya 50 meter, namun tidak dilanjutkan.
Hal tersebut membuat warga yang hendak ke wilayah Sungai Binti harus memutar jauh.
• WASPADALAH! Jalan Abuyaltama Batam Kota Banyak Berlubang
Saptono, tokoh masyarakat Sungai Pelenggut, sekaligus Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan juga ketua TKSK Kota Batam, yang beberapa waktu lalu terpilih sebagai juara tiga tingkat Nasional mengatakan, jalan penghubung Sungai Pelenggut dan Sungai Binti adalah urat nadi perekonomian masyarakat dua kelurahan di Kecamatan Sagulung.
"Jalan penghubung di Dapur 12 Batam itu, sangat diperlukan masyarakat. Kita sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk melanjutkan pembangjnan jalan tersebut,"kata Saptono.
Saptono, mengatakan sisa yang harus dibungun untuk menghubungkan jalan tersebut tidak panjang.
Dia juga mengatakan, akibat terputusnya pembangunan jalan di Dapur 12, warga atau pekerja harus memutat jauh.
"Yang paling mengerikan ujung jalan yang terputus itu merupakan rawa. Kalau ada yang tidak mengerti dan melaju dengan kencang, ya pasti masuk ke rawa,"kata Saptono.
Jalan terpuus di Dapur 12 tersebut saat ink menjadi jalur maut bagi yang tidak mengerti.
"Sekarang jalan yang sudah selesai dibangun sangat bagus, kondisinya lurus. Tidak ada tanda bahwa jalan belum selesai dikerjakan. Kalau yang tidak tahu pasti masuk rawa," kata Saptono.
Saat ini jalan tersebut dimanfaatkan oleh anak-anak remaja di Dapur 12 menjadi trek balap liar pada hari libur.