Fakta-fakta Gadis Remaja Terkapar di Pos Polisi, Warga Dengar Jeritan Menyanyat Saat Subuh

Sebelum mayat remaja itu ditemukan terbujur di lantai pos lama polisi, warga sempat mendengarkan suara jeritan menyanyat minta tolong. 

KOMPAS.COM/JUNAEDI
Gadis Irmayanti tewas di pos polisi, rintihannya tak dihiraukan, hingga sosok ini sedang diburu 

#Fakta-fakta Gadis Remaja Terkapar di Pos Polisi, Warga Dengar Jeritan Menyanyat Saat Subuh

TRIBUNBATAM.id - Sesosok jasad gadis remaja terkapar bersimbah darah di lantai bekas pos polisi.

Sebelum mayat remaja itu ditemukan terbujur di lantai pos lama polisi, warga sempat mendengarkan suara jeritan menyanyat minta tolong. 

Kejadian ini cukup menghebohkan warga dan netizen di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).

Sosok mayat gadis remaja itu pertama kali ditemukan pedagang nasi kuning bernama Sarce.

Pedagang nasi kuning itu awalnya hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi.

Tiba-tiba saat melintas Sarce mendengar ada rintihan kesakitan di balik pos lama polisi.

Sarce kaget dan sempat ketakutan mendengar suara rintihan tersebut.

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.

Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.

Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.

Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.

Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.

Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved