Misteri Gua Kuntilanak di Hutan Sawit Tua Peninggalan Belanda, Hanya yang Punya Ini Bisa Masuk

Misteri Gua Kuntilanak di Hutan Sawit Tua Peninggalan Belanda, Hanya Yang Punya Ini Bisa Masuk

Tribun Medan
Gua Kuntilanak di Medan 

#Misteri Gua Kuntilanak di Tengah Hutan Sawit Tua, Hanya Orang Miliki Ini Yang Berani Masuki

TRIBUNBATAM.id - Banyak tempat di Indonesia dianggap angker, menyimpan hal misterius, bahkan tempat bersemayam hantu.

Beberapa tempat angker dan misterius tersebut merupakan peninggalan aktivitas di masa lalu. Seiring waktu ditinggalkan hingga dibiarkan terbengkalai.

Bisa jadi lokasi itu dulunya tempat kegiatan penting. Tak semua orang bisa masuk, hanya orang berani tentu yang masuk.

DI Medan, misalnya ada perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Pabatu.

Perkebenunan kelapa sawit itu adalah salah satu perkebunan yang berusia cukup lama di Indonesia.

Berdiri sejak masa Kolonial Belanda, PTPN IV tentunya memiliki beragam kisah yang dituturkan orang tua terdahulu.

Sebuah cerita yang ada di PTPN IV Pabatu, namun tak banyak masyarakat mengetahuinya, adalah Gua Kuntilanak.

Sesuai namanya, gua ini bukanlah tempat sembarangan.

Gua Kuntilanak berada di lembah terasering perkebunan kelapa sawit yang menjadi cekungan tampungan air hujan sewaktu-waktu.

Letaknya sekitar 2 Km dari permukiman warga terdekat.

Tribun Medan berkesempatan menelusuri Gua Kuntilanak bersama warga sekitar.

Nama gua ini lebih dikenal dengan nama Gua Muntianak oleh warga.

Hanya beberapa orang saja yang pernah masuk ke mulut Gua Kuntilanak, lantaran dianggap angker dan bernuansa magis.

Pantauan saat berkunjung ke Gua Kuntilanak cukup mendebarkan.

Goa ini jauh dari tangan-tangan manusia. Dinding bebatuan bak menjadi pilar yang menghalangi cahaya matahari menyusup ke dalamnya.

Ada air terjun yang jatuh dari mata air setinggi 10 meter. Air di sini, pun tak terlalu jernih.

Sepintas mirip air sungai seperti biasa.

Melihat ke atas, beragam tumbuhan rumput layaknya atap yang menyaring cahaya matahari langsung, sehingga menambah gelap suasana goa.

Alfredo, salah seorang pemuda setempat mengatakan, Goa Kuntilanak hanya dikenal oleh sebagian warga.

Alasannya, gambaran awal angkernya goa sudah menyurutkan niat orang untuk melihat goa ini.

"Ini yang tahu, anak-anak muda seperti kami aja, bang. Kalau orang kampung sebagian ada yang tahu, tapi kalau ke sini pun, belum mau. Cuma dengar-dengar aja," katanya.

Ia mengatakan sempat beberapa kali berkunjung ke goa, hanya sekadar untuk main air bersama temannya.

Untuk bergerak (berenang) ke tengah-tengah tampungan air yang membentuk kolam ini, Alfredo bahkan mengaku takut melakukannya.

"Ngeri juga, dalamnya kita nggak tahu. Kalau lagi di sini, sekadarnya aja, bang," ujarnya.

Belum ada informasi yang jelas, mengapa goa ini dinamakan Goa Muntianak ataupun Kuntilanak.

Namun kabar burung dari beberapa warga menyebutkan, tempat ini sempat menjadi rumah sosok makhluk halus yang sempat menampakkan diri ke petani kebun kelapa sawit tempo dulu.

(Alm/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dianggap Angker dan Magis, Ada Rahasia Tersembunyi Gua Kuntilanak di Perkebunan Pabatu

Selain Medan, Kabupaten Purwakarta juga ternyata menyimpan jejak sejarah pendudukan Jepang. 

Tak begitu jauh dari objek wisata Pasir Panyawangan, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, sekitar 15 menit perjalanan dengan berjalan kaki, akan menemukan sebuah gua alam dengan dinding tanah berwarna kuning. Dilihat-lihat gua alam ini serupa terowongan pertahanan gerilyawan Viet Cong di Vietnam.

Gua ini oleh warga disebut sebagai Gua Jepang. Untuk masuk ke dalam, kita harus merunduk supaya tidak terbentur atap mulut gua.

Menurut pemuda setempat yang memandu Tribun, Ginanjar Saputra (24), gua Jepang itu masih belum tereksplorasi atau diteliti.  Menurut Ginanjar, di dalam gua juga masih ditemukan  ribuan hewan kelelawar yang mendiami goa.

"Dulu 2001 saya pernah masuk bersama rombongan. Ke dalam pakai lampu petromak. Karena senter biasa atau lampu ponsel tak tembus cahaya. Sekarang untuk umum enggak bisa," ujar Ginanjar, kepada Tribun, di Kampung Pasir Muncang, RT.14/06, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Minggu (6/10/2019).

Puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, keberadaan gua ini sangat misterius dan rahasia. Dia menuturkan hingga sekitar 2000-an seorang warga tengah berburu mencari hewan landak secara tiba-tiba menemukan gua di balik semak belukar.

"Namanya pak Ade yang menemukan gua ini. Sekarang sudah tak tinggal di sini. Pas tahu, langsung ke lari ke kampung untuk memberitahukan warga," katanya.

Dia mengatakan saat itu tak berselang lama, sejumlah warga segera melihat goa tersebut. Sedangkan orang tua yang sudah sepuh tak berbicara banyak. Meskipun mereka mengetahui dan menjadi pelaku sejarah. Karena terikat sumpah untuk tidak menceritakan.

"Bahkan nenek saya yang sudah sepuh diam dan tersenyum saja. Hanya saja orang tua saat itu hanya berpesan jangan sampai goa itu diubah saja," ujarnya.

Hal serupa diceritakan warga setempat, Agus Saprudin (50). Dari penuturan lisan orang tua terdahulu bahwa goa sebelum dibangun oleh penduduk setempat zaman penjajahan Jepang merupakan goa alam. Lantas dijadikan untuk markas persembunyiaan berukuran tinggi 2,5 meter, lebar 3 meter lebih. Memiliki kamar sebanyak 9 ruang luas sekitar 5 meter.

"Belum sempat selesai dibangun. Karena Jepang kembali, perang dunia kedua kalah. Tapi dari cerita dan kisah orang tua dulu sudah bersejarah dari zaman Belanda. Dari saya kecil sampai kini goa masih seperti itu," kata mantan ketua karang taruna setempat beberapa tahun lalu itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Misteri Gua Jepang di Purwakarta, Puluhan Tahun Terkubur, Tak Sengaja Ditemukan Pemburu Landak, https://cirebon.tribunnews.com/2019/10/07/misteri-gua-jepang-di-purwakarta-puluhan-tahun-terkubur-tak-sengaja-ditemukan-pemburu-landak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved